Mudah
sekali mengidentifikasi pasangan abusive,
kalau tahu apa yang harus diidentifikasi. Paling mudah adalah mendengarkan
nurani Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman, tidak bisa berkata tidak, dan
kehilangan kendali atas hidup Anda sendiri, sudah pasti Anda terjebak dalam abusive relationship.
PS
: Kalau saya bilang ‘Anda’, yang sama maksud adalah ‘Anda’ perempuan. Saya selalu
membayangkan pembaca JurnalSaya adalah perempuan-perempuan hebat.
Menjalin
hubungan dengan orang yang abusive, sesungguhnya hanya buang-buang waktu, hati,
dan hidup. Sungguh.
Dia
akan memaksa Anda menuruti semua kemauannya. Dan entah bagaimana caranya Anda
akan mengikutinya. Dia akan membuat dinding tak kasat mata di sekeliling Anda
sehingga orang lain tidak bisa menjangkau Anda. Dia akan memeriksa ponsel Anda
lalu mengamuk jika menemukan call register atau pesan dari laki-laki lain,
sekalipun itu atasan Anda. Dia akan memaksa untuk tahu password social media Anda, lalu besoknya semua orang
berjenis laki-laki sudah diblok dari daftar teman Anda.
Dia
membuntuti Anda kemanapun Anda pergi, bukan karena khawatir, tapi karena tidak
ingin Anda lepas dari cengkeramannya. Jika pun Anda bisa pergi tanpanya, dia
akan menelpon Anda setiap lima menit untuk menanyakan kapan Anda pulang, Anda
bersama siapa, Anda sedang apa, terus menerus. Jika pun Anda segera pulang, dia
akan menanyai Anda dengan sangat detail, apa saja yang Anda lakukan dari menit
berapa sampai menit ke berapa, layaknya penyidik mengintrogasi tersangka.
Sekali
waktu dia akan mengizinkan Anda berkumpul dengan teman-teman Anda, dalam
pengawasannya. Kemudian dia menjelek-jelekkan keluarga Anda, teman-teman Anda,
siapapun dalam lingkaran Anda, yang dia rasa tidak menyukai hubungannya dengan
Anda. Which means, semuanya. Di depan Anda. Lalu Anda ingin membela orang-orang
terdekat Anda, namun Anda tahu hal itu akan membuatnya semakin marah. Anda
ingin menghindari konfrontasi, jadi Anda diam saja.
via pixabay |
Anda
semakin terkucil dari kehidupan sosial Anda yang dulu menyenangkan. Tentu saja,
dia yang membuat Anda tidak memiliki kehidupan lain selain seputar dirinya. Dia
sangat tahu, jika Anda bersama teman-teman Anda, Anda akan diperingatkan supaya
meninggalkan dia. Karena dia tahu benar, orang-orang yang sangat mengerti Anda
sebenarnya tahu Anda dalam masalah. Dia tidak ingin Anda dibantu. Dia tidak
ingin kehilangan Anda.
Karena
sebenarnya Anda sangat berharga baginya. Bagaimana Anda tahu? Bukankah dia
selalu membangga-banggakan Anda di depan teman-temannya ? Dia bangga atas
pencapaian Anda sebelumnya. Dia bangga pada apa yang Anda punya. Bukankah dia
bangga mengumumkan bahwa Anda adalah miliknya ?
Namun
tidak begitu ketika dia hanya bersama Anda. Dia mengkritik apapun yang ada pada
diri Anda. Dia meremehkan segala yang telah Anda capai. Dia merendahkan kegemaran
Anda dan mengagung-agungkan kegemarannya sendiri. Dia mengkritik cara
berpakaian Anda. Menyuruh Anda berpenampilan sesuai seleranya. Anda mungkin
dilarang memakai lipstik ungu yang sangat Anda suka. Anda mungkin dipaksa
memakai sepatu datar padahal Anda rindu pada koleksi angkle boots Anda. Bisa jadi
dia sedang membuat Anda tampak lusuh sehingga tidak ada lagi yang tertarik pada
Anda.
Di
hati terdalam Anda, Anda tahu ini salah. Anda mau melawan dan menjadi diri Anda
sendiri. Namun dia berkata kasar dan selalu mementahkan kata-kata Anda. Menjadikan
Anda merasa tidak berharga lagi.
Lain
waktu Anda berani melawan, Anda berani berkata tidak. Kemudian dia mulai
menyakiti Anda secara fisik. Lalu Anda menangis. Lalu dia memohon maaf pada
Anda. Lalu mengulangi lagi besoknya. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Sampai Anda
lelah berhitung.
Ketika
Anda akhirnya sadar, Anda sudah berjalan terlalu jauh. Anda ingin kembali,
namun jalan di belakang Anda bercabang banyak sekali. Anda berencana berlari ke
belakang ketika dia lengah, namun dia tetap sejengkal di depan Anda.
Lalu
Anda berniat juga berjalan ke depan mendahuluinya, memimpinnya. Namun jalan di
depan Anda juga bercabang banyak sekali. Salah satu cabangnya menuju jalan
keluar namun penuh dengan semak berduri. Salah satu yang lain merupakan jalan
menuju labirin yang lebih rumit lagi. Sementara cabang-cabang lainnya tanpa
petunjuk.
Anda
tahu dia menjadi abusive karena merasa insecure. Anda merasa kasihan padanya,
sebenarnya. Anda merasa harus membuatnya berubah. Namun Anda mengingat lagi
perjalanan Anda. Anda melihat diri Anda. Anda tidak pantas dibegitukan. Hidup
Anda terlalu berharga untuk disia-siakan bersama orang yang abusive.
Akhirnya
Anda memilih berlari ke belakang. Berlari melalui cabang yang mana saja di
belakang Anda. Meskipun panjang, berliku, dan membingungkan, Anda tahu cabang
mana saja di belakang Anda akan menuju jalan keluar.
via pixabay |
The day you leave him is the day you get back your own
life.
Well,
setidaknya Anda mendapat banyak hal untuk dipelajari.
Yess, tinggalkan.. karena sia2 hidup di lingkaran orang seperti itu
ReplyDeleteBener. Sia-sia sekali.
DeleteAku pernah dekat dengan orang semacam ini, dan nggak enak bangeeeettt. Saat aku tolak dia, duh kelakuannya tak sampai deh kalau dipikiran orang normal macam kita. Sampai sekarang saja dia masih menghubungiku mbak. Aku bales sekedarnya saja. Setingnya malah tak cuekin.
ReplyDeleteIya mbak, cuekin aja. Semoga nggak ketemu yang begitu lagi ya 😊
DeleteAku termasuk yg suka abusive ke pasangan. Sometimes i act like a drama queen, hehehe. Untungnya ketutup sama sifat cuek n plegmatis, jadi abusivenya kalau lagi kumat aja dramanya, :D
ReplyDeleteWah iya ya? Semoga nggak kumat2 lagi ya? 😉
DeleteSeremmm bangett ini mbakkk..aku jujur pernah nemu cowo yang kelihatannya bakal jadi abusive..baru pedekate aja nelpon mulu ga kenal waktu, ga sopan, saya ngutarain pendapat tentang sikap dia yang kurang sopan,malah berdalih dalih ada aja kalimat yg buat pembenaran..saya sampe kesel akhirnya saya block karena udah mengganggu hidup banget...sampai sekarang bersyukur doi ga pernah kontak lagi sejak saya cuekin.
ReplyDeleteUdah tanda2 bakal abusive kalo itu.. Syukur nggak kontak lagi ya?
DeleteDulu aku pernah ngalamin di abuse sama mantan, dan seremnya ngga nyadar dan masih tetap mau sama dia... Alhamdulillah Allah sayang & membukakan mata aku, akhirnya ada kejadian yg lumayan bikin traumatik dan aku bisa lepas dari dia. Kadang, wanita yg di abuse suka ngga sadar, dan mikir bahwa laki2 itu bisa berubah, padahal sekali laki2 menyakiti perempuan, hal itu akan terjadi berulang...
ReplyDeleteBetul. Tinggalkan saja laki2 seperti itu. Hidup kita terlalu berharga
ReplyDeleteMirip mirip cerita di lagunya bcl 'memilih dia'
ReplyDeleteSaya skrg sdang dlm hbungan abusive. Dia org madura. Ak g tau apkh memnag org madura kbnyakan sprti itu. Ak bingung. Aku sadar. Ak serasa gila mnuruti kemauannya yg sulit d pikir oleh akal sehat. Ak heran knp ada org sprti itu. Lbh heran lg ak mnurutiny. Aku ingin nangis. Ak sdh baca artikel ini. Dan 100 persen ak ngalami
ReplyDelete