Antologi
Rasa adalah satu-satunya judul novel yang saya beli dua kali. Yang pertama dulu
ilang, dan saya pengen baca lagi. Iya, segitu sukanya saya sama metropop Ika
Natassa yang satu ini. Tetap jadi favorit saya, lebih favorit dari Critical
Eleven atau The Architechture of Love.
Baca : The Artchitechture Of Love
PS
: Ada spoiler.
Padahal
nih ya, nggak ada yang spesial dari cerita Antologi Rasa. Kisah cinta ribet
slash friendzone antara Harris-Keara-Ruly-Denise kan sebenarnya bukan hal baru.
Harris cinta Keara, si Keara nggak ngerti. Keara cinta Ruly, si Ruly nggak
ngeh. Ruly cinta Denise, si Denise nggak tau. Denise cinta suaminya, si suami
nggak syukur. Klise banget kan ya ? Tapi tentu saja Ika Natassa mengeksekusinya
dengan cara luar biasa. Dan karakter utamanya juga bukan perempuan yang
biasa-biasa saja.
Keara,
si karakter utama perempuan ini tipikal alpha female, independen, fierce, rada
wild dan songong, tapi punya prinsip. Dia sama sekali bukan tipe perempuan rumahan
baik-baik tanpa dosa yang rajin bekerja. Dia bekerja supaya bisa
shopping-shopping, btw. Millenial
banget.
Sedangkan
Harris, si karakter utama laki-laki, bisa dibilang adalah Keara versi
laki-laki. Dia bad boy, idola para perempuan, tapi jelas punya prinsip. Karena
dia lead role. Melalui POV orang pertama bergantian, saya jadi kenal Harris
sampai ke ujung otak dan hatinya. Lucu, membaca Harris yang sedang cinta mati
pada Keara tapi nggak berani bilang karena all
those friendship things. Antara nggak siap ditolak dan nggak mau ruin friendship itself. Lebih lucu lagi
karena si Harris mendadak melankolis karena perempuan.
It is familiar, isn’t it ? Dan memang di situlah kekuatan Antologi Rasa.
Problem ringan anak-anak muda dikemas dengan cita rasa kaya, cerdas. Agak
berbeda dengan cerita kakak Harris yang lebih berat muatannya di Critical
Eleven. Sudah tau kan, kalau Harris bersaudara dengan Ale ? Mereka keluarga
Risjad.
Baca : Critical Eleven
Serunya
lagi, Ika Natassa menulis Antologi Rasa dengan plot maju mundur. Dimulai dari
Singapore tripnya Keara dan Harris lalu berakhir di Singapore trip Keara dan
Harris tahun berikutnya. Di sela-sela alur maju selama satu tahun, potongan-potongan
kenangan masa lalu diceritakan baik dari POV Keara, Harris, atau Ruly.
Di
samping itu, Antologi Rasa adalah salah satu metropop yang risetnya paling
keren menurut saya. Karakter-karakternya beneran hidup dengan masing-masing isi
kepala, latar belakang, kesukaan, hingga jalan pikiran yang utuh. Keara yang
segitu passionate-nya sama dunia
fotografi. Saya tau nama Anne Leibovitz dari Keara, btw. Harris yang dengan begonya
jatuh cinta jungkir balik pada sahabat sendiri. Lalu nggak sengaja berbuat
salah hingga mikirin berbagai cara supaya bisa memperbaiki hubungannya dengan
Keara. Ruly yang alim tapi canggung. They
seem very real, anyway.
Kelihatannya
nggak ada cacatnya ya Antologi Rasa ini ? Well,
karena saya emang segitu sukanya, saya nggak nemu imperfections sama sekali. Ehm, ada sih. Saya masih belum ngerti
kenapa Keara sampe segitu frustasinya waktu tau Ruly kecelakaan dan dirawat oleh
Denise di rumah sakit.
Buat
saya, the best part di Antologi Rasa
yang selalu saya ingat adalah ending
sederhana tapi logis dengan signature
quote Harris : “But for now, this is
enough”.
Yeah, this is really enough.
Ada
yang sudah baca Antologi Rasa juga ? Share
dong opini kamu !
Kiss
kiss.
Judul
: Antologi Rasa
Penulis
: Ika Natassa
Penerbit
: Gramedia
Tahun
Terbit : 2011
Tebal
: 344 halaman, 20 cm
Belom mak belommmm. Mau beli tapi wishlist buku ku buanyak iki hahaha
ReplyDeletewww.extraodiary.com
kayanya ada yang kebalik itu mbak, yang kecelakaan itu denise ruly yg setia menunggu sampe denise sadar hehe
ReplyDelete