VIRLY'S CHOICE : 5 ITEM UNTUK CAPSULE WARDROBE

1 comment

Saya suka hidup simpel dari dulu. Tanpa banyak barang, tanpa banyak perintilan. Mulai dari makeup yang itu-itu saja, skincare routine yang super minimal, hingga wardrobe yang kalau dilihat di Instagram, enggak banyak varian.
Baca : Skincare Routine SuperSimpel
Kalau kalian lihat di Instagram, outfit saya di foto pasti itu-itu saja. Kalau bukan celana krem ya jins skinny. Kalau enggak kemeja pink ya blus abu. Saya memang sesimpel itu kok sebenarnya soal penampilan. Lebih suka mengenakan apparel sederhana yang cuttingnya everlasting dan bisa dipakai sepanjang tahun dibanding mengikuti tren lalu mesti berganti gaya tiap dua bulan.

Lagipula, gaya personal kan saya yang tentukan. Bukan bentukan dari Instagram.

Jadi gini, istilah capsule wardrobe pertama kali dicetuskan pada 1970 oleh Susie Faux, pemilik butik bernama Wardrobe. Istilah ini dimaksudkan untuk menyebut koleksi pakaian-pakaian basic minimalis yang tak lekang dimakan usia. Capsule wardrobe perempuan ala Susie Faux terdiri dari 2 pasang celana, rok wanita, gaun, sehelai jaket, coat, baju rajutan, dua pasang sepatu dan dua jenis tas.

Ya itu sih terlalu minimalis. Tapi isi lemari saya enggak jauh-jauh loh dari itu. Celana-celana warna netral (termasuk pink karena pink is my kind of neutral), blus-blus dengan cutting klasik, dua outer bernuansa nusantara (satu tenun, satu batik), satu blazer, satu vest, dan beberapa kaos polos. Oh iya, dan satu rok wanita motif batik yang saya pakai ke semua acara formal.

Kuncinya adalah memilih pakaian yang versatile. Saya bisa memakai celana yang sama untuk ke kantor maupun naik gunung. Tinggal disesuaikan atasan dan sepatunya saja. Lalu kemeja putih yang sama bisa saya gunakan sebagai luaran bersama kaos untuk acara kasual, dipakai sebagai dalaman blazer untuk ke kantor, atau dipakai single use sebagai kemeja di lain hari. Enggak ada yang ngeh kalau itu kemeja yang sama.

Tips lain adalah, saya selalu memadupadankan atasan, bawahan, dan hijab. Kalau hari ini saya mengenakan hijab krem di atas kemeja putih, lain hari saya pilih hijab merah untuk kemeja yang sama. Untuk hijab juga saya hanya membeli yang warna dan modelnya long-lasting. Yang bisa dikenakan dalam segala suasana dan dipadukan dengan warna apa saja.
Baca : Menyederhanakan Hidup
Selain praktik paling mudah untuk frase “hemat, cermat, dan bersahaja,” konsep capsule wardrobe juga sangat ramah lingkungan. Kalian tahu kan, kalau pakaian-pakaian kalian itu dibuat dari pintalan benang-benang yang seratnya dari tanaman? Bisa kapas, serat kayu, atau serat lainnya. Dengan meminimalkan jumlah baju yang dimiliki, kalian juga mengurangi jumlah pohon yang ditebang. Dua tiga orang enggak terasa, tapi jelas ada bedanya.

Benefit lain dari menerapkan capsule wardrobe adalah kalian jadi lebih cepat dalam memilih pakaian setiap kali akan bepergian. Ya gimana enggak cepat, lha wong pilihan outfitnya itu-itu saja. Tapi beneran mempersingkat waktu get ready loh.

Ah, dengan capsule wardrobe kalian jadi enggak buang-buang uang untuk membeli pakaian-pakaian for the sake of trend. Kalian sudah tahu personal style sendiri, juga paham pakaian model mana yang kelihatan flattering di tubuh kalian. Enggak ada cerita jadi korban fesyen. Bodo amat lagi tren rok wanita bahan tutu sedangkan kalian lebih cocok pakai slim fit pants.

(ADV)

1 comment

  1. bener sih, aku juga punya baju - baju yang long lasting gitu aku namaninnya "baju panjang umur". emang bener - bener bikin jadi patokan kalo udah buru2 jadi ngga bingung pilih baju, tinggal tarik si "baju panjang umur" itu

    ReplyDelete

Halo, terimakasih sudah mampir di JurnalSaya. Satu komentar Anda sangat berarti bagi saya.
Semua komentar dimoderasi ya. Komentar yang berisi pesan pribadi akan saya anggap spam.
Oiya, tolong jangan tinggalkan link hidup di badan komentar. Kisskiss