Urusan
mempercantik wajah tidak akan pernah selesai. Sepuluh langkah dalam sebuah skincare routines pun akan dijalani
dengan senang hati demi kulit wajah tanpa cela. Namun kesibukan merawat kulit
wajah jangan sampai menjadikan kulit tubuh bagian lain terlupakan perawatannya.
Minimal scrubbing dua hari sekali dan
moisturizing tiga kali sehari,
ditambah protecting bagi yang tidak
mengenakan pakaian tertutup.
Jadi,
mandi pakai sabun saja tidak cukup ya ? Well,
kulit wajah saja perlu step
eksfoliasi, apalagi kulit badan yang berkeringat setiap hari. Eksfoliasi kulit
badan, simply sebut saja scrubbing,
selain berguna untuk mengangkat kotoran yang tersisa, juga menghaluskan kulit.
Coba saja rasakan kulit yang rutin discrub dengan yang tidak pernah discrub,
pasti berbeda. Kulit yang rutin discrub akan terasa jauh lebih halus dan
kenyal. Namun jangan sampai over eksfoliasi karena bahan exfoliant jika digunakan berlebihan dapat menyebabkan kulit
sensitif sehingga mudah teriritasi. Cukup lakukan scrubbing dua atau tiga hari
sekali.
Scrub
badan yang saya pakai akhir-akhir ini adalah Coffee Body Scrub dari EVT. Bagi
yang belum tahu, EVT adalah produk natural lokal, asal Jogja. Produk-produknya
natural semua. Satu hal yang saya suka dari produk natural adalah, daftar
ingredientsnya pendek dan sebagian besar berupa nama latin tanaman, which is good. Begitu juga dengan
komposisi EVT Coffee Body Scrub : Coffea Robusta
Seed Powder (Coffee), Sucrose (Brown Sugar), Sodium Chloride (Sea Salt), Cocos
Nucifera (Coconut) Oil, Prunus Amygdalus Dulcis (Sweet Almond) Oil, Tocopherol
(Vitamin E), Fragrance. Karena bahan yang terkandung semuanya alami,
pastikan scrub habis dalam jangka waktu 6 bulan sejak dibuka ya !
Coffee
body scrub dari Evete Naturals dikemas dalam kantong plastik kedap air yang
dilengkapi zipper dengan berat bersih
150 g. Warna kantongnya milky white,
desainnya sederhana. Di bagian depan tertulis nama produk, sedangkan keterangan
klaim, komposisi, dan cara pakai diletakkan di belakang. Sebenarnya saya malah
lebih suka kemasan sampelnya yang berwarna coklat dan terkesan organik sekali.
Officially,
EVT Coffee Body Scrub adalah “a simple
but powerful coffee scrub, packed with the most nourishing natural ingredients.
Exfoliate and nourish your skin at the same time.” Serta diklaim dapat
membantu berbagai masalah kulit seperti “ezema,
psoriasis, and black acne, it can even help with scars, stretch marks, and
cellulite!”
Meskipun klaimnya terdengar luar biasa, yang membuat saya sangat menyukai scrub ini justru aromanya. Sangat kopi. Dan tahan lama. Hingga dua jam setelah mandi, wangi kopinya masih tercium, asal tidak memakai body moisturizer beraroma saja. Atau barangkali EVT punya produk body moisturizer beraroma kopi?
Ngomong-ngomong soal kopi, bff saya waktu kuliah dulu rajin menggunakan kopi murni sebagai masker wajah. Kalau saya lebih suka pakai cokelat bubuk (abaikan!). Kopi sendiri selain aromanya yang relaxing sekaligus energizing, juga dikenal memiliki manfaat anti aging, kandungan antioksidan tinggi, serta mencerahkan kulit kusam. Bff saya itu, kulit wajahnya tetap cerah dan belum muncul tanda-tanda penuaan dini.
Manfaat kopi selengkapnya bisa gugling sendiri ya? Yang saya rasakan setelah memakai Coffee Body Scrub EVT, kulit badan terutama tangan menjadi jauh lebih lembut. Saya menggunakannya setiap dua hari ketika mandi. Ritual mandi jadi lebih menenangkan. Oh iya, selalu basahi kulit sebelum scrubbing karena butiran scrub EVT kurang mild, jadi air bisa menjadi semacam pelembut scrub supaya tidak terasa kasar.
Setelah eksfoliasi, kulit harus dikembalikan kelembapannya. Langsung saja gunakan body moisturizer pada kulit yang sudah dilap kering. Body moisturizer yang paling umum digunakan adalah body lotion.
Jika sedang mencari body lotion berbahan alami bisa mempertimbangkan EVT Goat Milk & Honey Body Lotion varian Berries & Cream. Seperti produk natural lainnya, daftar komposisinya pendek : Water (Aqua), Goat Milk, Cocos Nucifera (Coconut) Oil, Olea Europaea (Olive) Oil, Emulsifying Wax, Oryza Satuva (Rice Bran) Oil, Honey, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Cetyl Alcohol, Fragrance Oil, Propylene Glycol, Diazolidinyl Urea, Iodopropynil Butylcarbarnate.
Body lotion EVT dikemas dalam botol 250 ml berwarna white milk yang dilengkapi pump. FYI, botol yang saya terima pump-nya macet, tapi kemudian EVT mengirimkan lagi pump baru. Responsible banget ya mereka. Jadi tidak perlu khawatir kalau membeli produk EVT secara online, mereka sangat cepat tanggap terhadap komplain. Pump-nya bisa di-lock untuk menghindari kepencet tidak sengaja.
Pertama kali mencium aroma body lotion ini, mirip yoghurt rasa mix berries yang ada di minimarket. Sangat berries namun ada kesan legit dari aroma krim (atau susu). Lotionnya berwarna putih (padahal saya setengah berharap lotionnya berwarna ungu karena ada aksen warna lavender pada botolnya). Teksturnya pun creamy sekali, tergolong kental dibanding body lotion kebanyakan. Meskipun creamy kental namun tidak terasa lengket di tangan. Mengingat konsistensinya yang agak pekat, body lotion EVT ini cukup cepat meresap. Dan tidak menjadi licin setelah terkena air.
Pada dasarnya, EVT Goat Milk & Honey Body Lotion ini memang diperuntukkan bagi kulit kering dan sensitif. Namun jika body lotion dirasa belum cukup memberikan kelembapan kulit, maka body moisturizer berbentuk butter dapat dijadikan alternatif.
EVT
Calming Green Tea Body Butter with shea
butter & cocoa butter adalah body butter yang saya pakai beberapa waktu
belakangan. Dikemas dalam jar berukuran 50 gr, body butter ini terasa ringan
dan travel-friendly. Tidak ada yang istimewa
pada desain kemasannya, mirip dengan body butter kebanyakan, dan didominasi
warna putih senada dengan produk EVT lainnya.
Sama seperti produk EVT lainnya, daftar komposisi Green Tea Body Butter juga pendek : Butyrospermum Parkii (Unrefined Shea) Butter, Cocos Nucifera (Virgin Coconut) Oil, Theobroma Cacao (Cocoa) Butter, Cera Alba (Beeswax), Zea Mays (Corn) Starch, Prunus Amygdalus Dulcis (Sweet Almond) Oil, Prunus Armeniaca (Apricot) Kernel Oil, Cameililia Sinensis (Green Tea) Oil, Tocopherol (Vitamin E). Karena semua bahannya alami, body butter ini hanya bertahan 6 bulan sejak dibuka.
Ini
yang belum saya temukan pada produk body butter lain : tekstur EVT body butter
ini benar-benar seperti mentega. Sifatnya juga labil seperti mentega. Jika diletakkan
dalam ruangan bersuhu dingin, body butter Evete ini akan mengeras. Dan sebaliknya,
jika suhu di sekitar relatif hangat, body butter akan menjadi lebih lembek. Namun
meskipun berubah lembek, teksturnya tetap terasa thick sehingga agak sulit diratakan pada kulit. Setalah rata pun
akan meninggalkan rasa greasy dan
kulit tampak berminyak hingga butter meresap sempurna.
Oleh
karena kesan oily yang cukup kuat,
saya lebih suka menggunakan green tea body butter EVT ini pada malam hari
sebelum tidur. Rasa lembabnya akan terasa sampai pagi dan aroma green teanya
sangat menenangkan.
Ada
yang punya ritual perawatan kulit lainnya ? Cerita di kolom komentar ya ! ^_^
Boleh dicoba nih body Butternya. Udah lama gak pake. Kulit rasanya kering banget. Tfs, mbak...
ReplyDeleteHarus banget pakak body butter 😊
Deleteaku kulitnya kering bisa pake ini kan yaa mbak... reviewnya bikin saya pengen segera beli
ReplyDeleteIya, body butter emang bagus buat kulit kering. Yuk beli 😊
DeleteLotion n butter evt ini juara d kulit saya. Masalah kulit kering/bruntusan/gatal gatal teratasi. Ritual saya, tepat setelah selesai mandi langsung pakai lotion/butter. Last all day long until next bath.
ReplyDeletewww.pidiybello.wordpress.com