Saya
punya ekspektasi tinggi ketika menonton Fantastic Beasts. Banyak resensi yang
menyebut spin off Harry Potter ini
bagus sekali. Para kritikus film pun banyak memuji. Imajinasi saya, pasti penuh
dengan scene megah, adegan
menegangkan, serta teka-teki yang membuat penonton ikut memutar otak. Namun
saya agak kecewa.
Catatan penting : saya bukan Potterhead grade A. Kecintaan saya pada dunia Harry Potter hanya sebatas pada ide cerita, ekosistem dunia sihir yang kaya, cara JK Rowling menceritakan, serta cara David Yates, Chris Columbus, Alfonso Cuaron, dan Mike Newell memvisualisasikan novel-novelnya. Oh iya, dan unsur Emma Watson. Jadi, Potterhead yang tidak rela A New Wizarding World-nya saya kritik, skip saja halaman ini. Oke ? Bagaimanapun juga, tulisan saya ini sangat subjektif.
Banyak
yang tidak saya suka di film ini. Pertama, tokoh utamanya. Kenapa dia tidak
ganteng? Oke, bukan itu poinnya. Saya jujur saja tidak mengerti kenapa harus
Newt Scamander. Dia karakter yang menarik, tapi di mata saya dia terlihat
seperti pengurus kebun binatang. Actingnya
bagus, terlihat sangat emosional ketika berurusan dengan hewan-hewan ajaibnya,
dan lain lain. Tapi sungguh, saya merasa si Scamander ini kurang qualified menjadi karakter utama. Bahasa
tubuhnya terlihat ragu-ragu atau kikuk atau bagaimana. Dan memiliki sifat
pemalu-penyendiri tidak membuatnya jadi kelihatan cool.
Kedua,
apa fungsi si Jacob, maksud saya si Kowalski (nama Jacob di ingatan saya sudah
terisi oleh karakter Jacob Black)? Well,
dia kan hanya orang yang tidak sengaja lewat dan tertukar koper dengan
Scamander. Ya kecuali si Kowalski ini karakter utama perempuan di comedy romantic, tertukar koper dengan
karakter utama pria bisa menjadi meet
cute (seperti Briliant Legacy, misalnya) yang menjadi cikal bakal cerita.
Nah, dia kan laki-laki. Mau jadi bromance
juga kurang mance.
Ketika
karakter Kowalski ini muncul, saya sama sekali tidak berharap porsinya akan
sebesar itu dalam cerita. Atau kalau misalnya porsinya banyak, saya berharap
dia antagonis. Menjadi bagian dari tim protagonis juga hasilnya kelihatan
nanggung. Kowalski jelas bukan pemegang andil besar dalam menangkap fantastic beasts ataupun melawan makhluk
bayangan hitam. Kalau hanya sebagai karakter lucu-lucuan, kok ya saya tidak
tertawa sama sekali melihat tingkahnya?
Ketiga,
chemistry Scamander dan Kowalski.
Saya tidak mengerti kenapa Scamander tiba-tiba mengajak Kowalski masuk kebun
binatang pribadinya. Mereka kan baru bertemu, dan Kowalski juga tidak punya
latar belakang penyayang binatang. Kalau alasannya untuk mengobati Kowalski
yang digigit binatang yang mirip iguana, kan Scamander mengambil sendiri
obatnya lalu Kowalski diobati di tempat tidur. Lalu, kenapa saya masih belum
menangkap chemistry keduanya?
Hubungan keduanya setidaknya harus seperti Harry-Ron atau seperti Kim Tan-Choi
Young Do kan? That’s why, karakter
Kowalski jadinya terkesan nanggung.
Keempat,
Tina Goldstein (kenapa ingatan saya langsung tertuju pada Rani Mukherjee di
Kuch Kuch Hota Hai? LOLOL). Sebenarnya saya suka tampilannya. Padanan tailored pants dan coat panjang itu saya banget (tapi saya prefer skinny pants sih). Kelihatan seperti perempuan
independen. Sayangnya saya tidak menemukan something
special pada sosok Tina Goldstein. Ya
dia agak cantik dia berani dia punya karir dia punya masa lalu dia punya
masalah dia punya misi dia jujur, tapi ya sudah. Begitu saja. Dan lagi-lagi
saya tidak menemukan chemistry antara
Tina Goldstein dengan Scamander.
Kelima,
harus banget ya, ada si Queenie Goldstein? Apa perannya dalam adegan klimaks
bersama makhluk bayangan hitam? Maksud saya, keempat karakter ini dimaksudkan
menjadi kwartet kan? Bukankah seharusnya mereka berempat bahu-membahu melawan
kejahatan yang menjadi inti cerita? Tapi saya perhatikan si Queenie dan
Kowalski hanya bertugas memegangi koper selama pertarungan Scamander dengan
bayangan hitam dan auror berpangkat tinggi yang diinterupsi sebentar oleh Tina.
Meski
film Fantastic Beasts And Where To Find Them ini tidak menjadi favorit saya,
ada satu scene yang benar-benar saya
suka. Yaitu ketika para penyihir melambaikan tongkat untuk membangun kembali
kota yang luluh lantak akibat aksi bayangan hitam. Ditambah hujan dan kepakan
Thunderbird yang dramatis, scene ini
terlihat grande dan klasik.
Mari
move on to the book. Alih-alih
menonton filmnya, saya lebih suka membaca bukunya. Iya, isi bukunya memang
berupa ensiklopedi hewan-hewan fantastis. Bukan novel atau cerita.
Oiya,
buku Fantastic Beasts And Where To Find Them sudah terbit sejak tahun 2002.
Saya baru punya kemarin, cetakan kesebelas.
The best thing about this book adalah, saya merasa menjadi Hermione Granger ketika membacanya, padahal di halaman pertama
ditulis “Buku ini milik Harry Potter”. Silakan tertawa, saya memang lucu. LOL.
Jadi,
buku ini didesain sedemikian rupa sehingga menyerupai buku pelajaran. Desain
sampulnya mengingatkan saya pada buku tulis seragam yang biasa digunakan di
sekolah internasional. Buku ini memang buku pelajaran di Hogwarts sih. Ada
tulisan yang sengaja dibuat seakan-akan tulisan tangan Harry Potter, Ron
Weasley, dan Hermione Granger.
Ada
sejumlah coretan tidak penting di seluruh penjuru buku. Coretan yang kebanyakan
merupakan refleksi spontan dari rasa bosan sepanjang sesi belajar. Persis
seperti yang saya lakukan dulu. Karena mustahil membaca buku pelajaran tanpa
mengantuk, saya kerap mencoret-coret halaman buku baik dengan tulisan ataupun
gambar. Apa saja yang terlintas di benak saya pasti tertuang di pojok-pojok
halaman. Ciri-ciri orang kurang kerjaan, ya?
Sebagai
buku pelajaran, Fantastic Beasts menarik. Bukunya tipis dan materinya tidak
terlalu banyak. Kalau saya murid Hogwarts, saya akan senang mempelajari
hewan-hewan mistis. Apalagi penulis kata pengantarnya kepala sekolah sendiri.
Sebagai
buku komplementer sebuah seri fiksi, Fantastic Beasts luar biasa. JK Rowling is extraordinary awesome, isn’t she? Dia
menciptakan dunia dengan ekosistem yang kaya detail dan benar-benar hidup. Saya
tidak tahu lagi mau menulis apa.
Jadi,
what do you think about this book and
movie? Left your comment below ya?
Yaaahhh aku belum sempet nonton nih. Padahal penasaran banget.
ReplyDeleteAyoo nontoonnnn 😊😊
DeleteSaya jg lebih suka baca novelnya saya jg sempet membayangkan tokoh utamanya ganteng tapii... Yang ngak apa lah hahahah
ReplyDeleteKurang ganteng ya? Hehehe,,, tp menurut banyak orang dia ganteng kok. Relatif soalnya 😄
Deletebelum sempat nntn. katanya bakal sampe lima seri ya. penasaran sih.. aku suka banget sama abang scamander itu soalnya. hehehe..
ReplyDeleteAbang gituuu?? Aku jg penasaran sama sekuelnya nanti,,, mau lihat gimana mas scamander jadinya 😃😃😃
DeleteHi Kak Virly, salam kenal. Aku coba bantu jawab ya berdasarkan convo2 di forum HarPot:
ReplyDelete1. Gosipnya tidak akan ada lagi buku/film ttg Harry Potter. Untuk selanjutnya Rowling akan fokus untuk mengenalkan Universe baru, yaitu sekolah sihir di Amerika yg namanya Ilvermony. Karena itu dia akan butuh karakter untuk mengalihkan cerita dari Inggris ke Amerika.
2. Kenapa Newt dan Tina? Karena nanti mereka akan menikah, dan walaupun di masa tuanya mereka tinggal di Inggris, tapi kalau melihat jalan ceritanya kemungkinan pasangan ini akan tinggal di Amerika dulu.
3. Kenapa Jacob dan Queenie? Kalau diperhatikan di film, ada bagian yang menjelaskan kalau di Amerika penyihir harus hidup terpisah dan tidak boleh berhubungan dengan manusia. Banyak yang berspekulasi kalau nantinya Queenie dan Jacob akan menikah, dan kementrian sihir Amerika akan melakukan segala cara supaya mereka berpisah.
4. Kenapa Newt terlihat canggung dan pemalu? Memang orang nya begitu. Dia lulusan dari Hufflepuff dan diceritakan memang karakter anak2 Hufflepuff seperti itu.
5. Kenapa Newt langsung mengajak Jacob ke kebun binatangnya? Lagi2 itu karakter Hufflepuff, yang disebutkan sebagai tidak berpikir buruk pada orang lain dan menganggap semua makhluk di dunia ini sama derajatnya. Buat Newt nggak ada masalah kalau Jacob sebagai manusia justru menyusahkan dia. Newt menyukai Jacob, dan dia merasa Jacob orang yang baik, karena itu dia langsung percaya Jacob bisa menjadi temannya.
Iya, makasih ya sisy 😊😊
Deletembak sissy dan mbak virly, saya mau mengoreksi sedikit, newt scamander bukan lulusan Hufflepuff. newt memang anak Hufflepuff tapi dia dikeluarkan dari Hogwarts.....karena cewek yang namanya Leta Lestrange.
DeleteHai mbak Virly, salam kenal ya. Aku completely setuju dengan poin-poin yang disampaikan mbak Sissy. Sebagai tambahan, Newt memang tidak (atau belum) digambarkan sebagai tokoh hero pada umumnya karena dia cenderung canggung saat berinteraksi dengan manusia pada awalnya.Soal Queenie, dia nggak sepenuhnya useless kok. Kemampuan legilimensnya bisa membuka sisi lain Newt yang bikin kita penasaran siapa si Leta Lestrange. If only, sebenernya kemampuan legilimens Queenie bisa dimanfaatkan untuk ngebaca Credence saat Obscurialnya kumat. Anyway terima kasih ya, sudah memberi pandangan baru terkait Fantastic Beasts:)
ReplyDeleteSama-sama... Btw, kemarin seharian aku inget2 obscurial nggak inget2... Trims udah disebutin 😆😆😆
DeleteAdit ngajak nonton ini dari sejak kapan tapi batal mulu. Thengs review nya Mba, jadi ada sedikit gambaran biar nanti nggak blank-blank amat. Soalnya aku bukan penonton setia HP. Seri-seri terakhirnya aku belom nonton semua :(
ReplyDeleteYa ampuunnn ada blogger femes komen di sini... *terharu 😊😊
DeleteNonton aja mbak gesi,,, seruuuu
seruuuuu bnget.. thank mba infonya :)
ReplyDeletesama-sama :)
Delete...dan aku baper liat filmnya kau kritik. Padahal udah diperingatkan sebelumnya. Tau gitu skip #mengendappergi
ReplyDeletejangan mengendap mbak,,, baper aja :)
Delete