Iya,
Uprin masih ASI. Umurnya sudah lebih dari tiga tahun dan dia masih ASI. Di
awal-awal Jurnal Saya, sudah pernah saya tulis seputar extended breastfeeding. Waktu itu Uprin masih 2 tahun lewat
sedikit. Karena masih di era pencitraan “serba positif”, saya kutip
penjelasan-penjelasan mengenai manfaat extended
breastfeeding di sana.
Baca : Extended Breastfeeding buat Uprin
Kalau
sekarang saya ditanya lagi kenapa milih extended
breastfeeding, saya akan menjawab : “geunyang!”
LOL. Ya memang tidak ada alasan khusus sih. Saya cuma males nyapih. Males
jelasin kenapa nggak boleh mimik lagi, males bikin susu kalau Uprin bangun
tengah malam, males mikirin konsep weaning
with love.
Baca : I Love My Daughter, But Not That Much
Saya
hanya merasa menyapih Uprin bukan isu urgent
yang harus segera dieksekusi. I mean,
saya di sini dan bisa menyusui on demand.
Kenapa harus ada acara sapih-menyapih ? Toh nanti kalau sudah besar akan
tersapih sendiri.
Sama
halnya dengan toilet training. FYI, Uprin memakai diaper selama lebih dari tiga
tahun. Like, pakai diaper every single days. Saat batita-batita
lain sudah diajari toilet training dari umur satu tahun, saya masih membiarkan
Uprin pakai diaper. Alasannya pun sama, saya males ngajakin Uprin ke kamar mandi
tiap satu jam sekali, atau menawarkan pipis 30 menit sekali. Saya males adegan
ngompol di ruang tamu, males ngajarin cara bilang mau pipis. Saya pikir, kalau
udah waktunya akan lepas diaper sendiri.
Dan
benar, Uprin baru satu bulan lepas diaper. Toilet training berhasil sejak hari pertama. Tidak ada cerita Uprin pipis di
ruang tamu. Ngompol masih sih sekali sekali di malam hari, frekuensi ngompolnya
hanya sekali seminggu. Membanggakan dong ? J
Back to
ASI, saya sering dengar kalau setelah kandungan ASI setelah 2 tahun tidak bagus
lagi. Malah ada yang bilang ASI udah basi. What
the ...
Padahal
bukan begitu. Produksi ASI sebenarnya masih sama, tapi kebutuhan gizi anak
lebih banyak sehingga ASI saja tidak cukup. Bukannya tidak boleh lagi mimik
ASI. Uprin juga tidak 100% ASI kok, makan nasi 3 kali, ngemil all day long, dan minum susu gelas juga.
Bisa ngamuk dia kalau cuma dikasih ASI. Balita kan resek kalau lagi laper.
...
Saya
akan dinyinyirin ibu-ibu lain kalau bilang menyusui itu mudah dan sangat alami.
Saya tahu banyak di luar sana ibu-ibu yang berjuang mati-matian untuk bisa
memberikan ASI pada anaknya. Ada yang ASI tidak keluar, ada yang bayinya
menolak menyusu, ada yang pumpung semalaman demi memenuhi kuota ASI esok hari,
ada yang terpaksa membawa bayinya berjualan di pasar demi ASI eksklusif.
Setiap
ibu punya breastfeeding journey yang
berbeda. Saya salah satu yang beruntung bisa menyusui tanpa kendala, bukan cuma
6 bulan atau 2 tahun melainkan 3 tahun lebih.
Percaya
atau tidak, saya tidak punya tips apa-apa untuk bisa menyusui hingga extended. But yeah, nutrisi harus tercukupi dan make everything simple alias jangan banyak drama.
Bila
perlu, konsumsi juga booster ASI yang bisa meningkatkan produksi ASI. Pilih
yang mengandung protein dan bahan stimulator ASI, misalnya ASI Booster Tea. Cara
minumnya mudah, bisa dicampur susu, teh, jus, atau es krim. Bahan-bahannya ada
anise seed (mencegah kolik/kembung), fenugreek seed & powder (stimulator
potent untuk produksi ASI), fennel seed & powder (mengandung flavonoid dan
kumarin untuk meningkatkan produksi ASI), bubuk kayu manis (anti infeksi dan
mengurangi kolesterol), biji habbatussauda (meningkatkan daya tahan), moringa
(kaya protein dan asam amino esensial), dan alpinia powder (merangsang produksi
ASI).
Foto milik ASI Booster Tea |
Yang
perlu diingat, aktivitas menyusui itu bukan sekedar memberi ASI. Tetapi juga
ada bonding, proses membentuk trust anak kepada orang tua, juga membentuk kepercayaan
diri sang ibu. Jadi perlu sekali dukungan dari orang-orang sekitar. Kalau si
ibu sedang pumping, ambil alih dulu anaknya. Kalau si ibu belum bisa menyusui,
beri arahan bukannya kritikan. Kalau si bayi menolak menyusu, jangan disalahkan
ibunya. Kalau si ibu pengen makan es krim, jangan dilarang dengan alasan nanti
ASInya dingin ...
Duh,
kenapa daya jadi sok bijak lagi !
Intinya,
ya sudahlah mau ASI sampai dua tahun, tiga tahun, empat tahun, tidak udah
dipermasalahkan. Kalau pengen ya silakan, kalau tidak sanggup ya jangan
dipaksakan. Yang penting stop saling nyinyir, oke ?
Kiss
kiss.
(ADV)
Waaaah mommy keceeh, dulu jaman aku bocah pernah di bilangin kalo pinggir bibir aku gelap karena dulu jaman bocah asinya lama, apakah itu benar mom atau hanya hoax semata?
ReplyDelete*serius nanya
www.rahmabrilianita.com
Aku dong sama. Anak kedua malas polnya mo nyapih.. malas sounding... Malas drama haha.. begitu Juga toilet training.. ntar Aja lah.. dulu kakaknya juga lepas diaper pas mo sekolah PAUD wkwk.. setiap mom Punya privilege masing2.. just enjoy..
ReplyDelete