What do I expect for Independence Day, actually ? Nggak ada. Sungguh, saya nggak berharap apa-apa. Lalu,
apa saya berdoa untuk kebaikan Indonesia ? Nggak juga. Entah saya yang
terlanjur skeptis atau level apatis saya yang keterlaluan, saya se-nggak peduli
itu pada negeri sendiri.
Baca tulisan saya Agustus tahun lalu : Tentang Gotong Royong dan Indonesia
Ada
cerita soal e-KTP yang konon dikorupsi anggarannya, saya nggak peduli. I mean, orang-orang yang korupsi itu kan
punya kesempatan buat korupsi. Kalau kalian pengen korupsi juga ya sana usaha
biar jadi pejabat dan punya kesempatan. Kalau nggak suka sama pejabat-pejabat
itu ya udah lain kali nggak usah nyoblos aja pas pemilu. Eh, ada hubungannya kan
?
Lalu
kemaren kapan saya dengar berita soal perekonomian yang katanya sedang lesu.
Reaksi saya cuma : ah, seriusan ? Orang-orang masih pada belanja-belanja tuh.
Saya
bahkan nggak tahu isu apa yang sedang aktual. Saya browsing berita dulu sebelum nulis ini, anyway. Yang berujung pada menemukan cerita SBY salaman sama
Megawati, dan ada portrait bersama Jokowi dan Habibie. Tau nggak apa yang ada
di kepala saya ? Saya nggak menemukan apa yang istimewa pada berita itu. Plis
lah, itu cuma salaman, cuma foto bareng. Mereka status sosialnya sama, wajar
lah kalau ketemu dan salaman. Kalau SBY sama Lee Min Ho naik helikopter bareng
terus mendarat di depan rumah saya, baru saya heran.
Ya
ampun, saya nulis apa sih ?
Sebenarnya,
saya miris sama diri sendiri karena bersikap seapatis itu. Tapi saya jadi
bertanya-tanya, apa yang lain-lain juga begitu atau hanya saya ? Berapa banyak
anak muda yang peduli pada Indonesia dan berapa banyak yang masa bodo ?
I mean,
kalau saya lihat kemarin, linimasa banjir unggahan bernada
nasionalis-patriotis-bangga-pada-Indonesia-and-stuffs.
Bukan cuma pas 17 Agustus, tapi juga waktu hari Pancasila, dan hari-hari
ke-Indonesia-an lainnya. Beneran orang-orang secinta itu pada Indonesia atau
hanya ikut-ikutan ? Kalau secinta itu mana buktinya? Udah kasih apa buat
Indonesia ? Selfie pakai tagar “Saya Indonesia” doesn’t prove anything, anyway. Ya nggak ada yang ngelarang juga si.
Udah,
gitu aja.
Hahahaha, setuju banget!!!! Bener bgt yg bagian 'ikut-ikutan'. Padahal mah kesehariannya paling ngedumel bilang gak mau tinggal di sini, nyesel lahir di sini, dsb. Org Indonesia mayoritasnya itu ya : suka ngeluh, main hakim sendiri dan mrk gk ngaca apakah dirinya sendiri sudah bener ato belom. Licin lagi, bukannya malu dan ttp mrs bener.
ReplyDeleteMaaf curcol :(
www.maryangline.com