Sejak
usai gathering Beautiesquad di Jogja
bulan Maret lalu, saya akrab dengan face
oil. Tadinya saya berasumsi kulit
berminyak enggak seharusnya pakai face
oil. Apalagi kulit saya oily-combo-acne-prone.
Salah skincare dikit langsung jerawatan, skip skincare sekali kulit langsung
dehidrasi.
Baca : Beautiesquad First Gathering
Lalu
setelah mencoba sebuah face oil lokal
khusus kulit oily-acne selama dua
minggu, ternyata hasilnya bagus. Kemudian saya mencoba argan oil dari Lanka.
Lanka Argan Oil
Taglinenya
adalah the liquid gold everybody needs.
Menurut petunjuk penggunaan, argan oil Lanka dapat dipakai untuk kulit wajah,
badan, dan rambut. Multifungsi memang, karena argan oil merupakan jenis carrier oil yang sifatnya melembapkan. Tapi
kalau dilihat dari volume Lanka argan oil yang hanya 20 ml per botol (harganya
Rp. 160.000,- di website), rasanya kok agak sayang kalau dipakai from head
to toe. Lol.
FYI,
Lanka Argan Oil ini single oil ya,
sesuai namanya, isinya terdiri dari 100% Argania Spinose (argan kernel) oil
dari Maroko. Seratus persen organik. Tahu dari mana saya si argan oil Lanka ini
organik? Bukannya saya seringkali nemu beauty
product natural non organik tapi
ngaku-ngaku organik? (disclaimer :
bukannya saya bilang kosmetik non organik enggak bagus ya, but there’s difference between term “natural” dan “organik”).
Baca : Chyfoura Glow Oatmeal Mask
Argan
oil milik Lanka ini mendapat sertifikat Ecocert, USDA Organic, Agriculture
Biologicue France, serta sertifikat organik dari EU. Keempat organisasi
sertifikasi organik internasional tersebut memiliki sejumlah persyaratan yang
harus dipenuhi suatu brand sebelum boleh mencantumlan label organik dari
mereka. Misalnya Ecocert yang menetapkan persentase minimal 95% plant-based ingredients dan 10% dari
berat total suatu kosmetik berasal dari pertanian organik (tanpa pestisida dan
pupuk buatan) untuk bisa mendapat sertifikat organik.
Kapan-kapan
deh ya, saya bahas soal organik-organikan. Mari kembali ke Lanka argan oil.
Manfaat
argan oil ini banyak banget karena kandungannya terdiri dari linoleic acid, omega 3 dan 6, vitamin E,
serta antioksidan. Mulai dari melembapkan kulit, memperbaiki moisture barrier, anti aging, mengontrol produksi sebum, mencegah komedo,
menghaluskan kulit, menutrisi kulit kering, memperkuat kuku dan rambut, juga
mengurangi flek bekas jerawat. Klaimnya juga bisa melembapkan bibir kering
hingga pecah-pecah.
Performa
Saya
mencoba memakai argan oil Lanka sebagai pengganti face moisturizer, body oil,
lip moisturizer, dan hair treatment. Enggak semuanya berhasil
sih. Di bibir saya yang kering parah, enggak ngaruh. Sebagai minyak rambut,
Lanka argan oil ini oke. Sama lah hasilnya dengan hair oil yang biasanya saya
pakai.
Baca : Hair Care Routine untuk Rambut Berhijab
Sebagai
body oil, argan oil juga bagus. Enggak
greasy dan beneran melembapkan kulit
tubuh saya yang cenderung kering asal digunakan dalam jumlah yang cukup. Yang ternyata
enggak sedikit. Well, meskipun
hasilnya bagus, tapi boros ah pakai argan oil untuk body moisturizer.
Jadi
idealnya, pakai argan oil untuk kulit wajah saja. Cara menggunakan argan oil di
kulit oily acne prone seperti saya
agak tricky sih. Saya mencoba beberapa
kali sebelum menemukan cara tepat menggunakan Lanka argan oil.
Pertama,
saya pakai 3 tetes minyak argan sebagai face
moistuizer di malam hari seperti simple
skincare routine saya yang biasa (cleanser-toner-face oil). Paginya, muncul
whiteheads di beberapa area. Oke, stop sehari.
Baca : Simple Skincare Routine untuk Kulit Acne-Prone
Kedua,
saya coba pakai 2 tetes argan oil di pagi hari (cleanser-toner-argan
oil-sunscreen). Hasilnya oke, enggak muncul whiteheads
dan kulit tetap lembap meskipun seharian berada di ruangan ber-AC. Sayangnya, sebagian
foudation dan BB cream jadi enggak nempel.
Ketiga,
saya gunakan 2 tetes minyak argan Lanka sebagai face moisturizer di malam hari setiap dua hari sekali, bergantian
dengan water-based moisturizer. Selain
itu saya pakai argan oil lokal ini setiap usai face scrubbing. Sejauh ini hasilnya bagus. Kulit wajah saya terasa
lebih kenyal dan lebih halus saat disentuh, produksi minyak juga lebih terkontrol.
Sementara garis halus di area mata enggak berkurang dan bekas jerawat enggak
memudar. Face oil memang enggak ditargetkan untuk memudarkan noda di wajah sih.
Tips
memakai argan oil dari saya: mulai dari jumlah sedikit, gunakan di step
terakhir skincare routine, atau pakai
sebagai single skincare alias enggak
dibarengi skincare lain, dan tetap pakai water-based
moisturizer.
Texture & Scent
Seperti
taglinenya, liquid gold everybody needs, tekstur Lanka argan oil berupa cairan enggak
kental berwarna keemasan. Konsistensinya cair, enggak terasa greasy sama sekali dan saat
diaplikasikan ke kulit cepat meresap.
Aroma
argan oil dari Lanka ini ya selayaknya aargan oil. Mirip aroma kacang-kacangan
tapi enggak apek. Saya enggak suka baunya sih.
Packaging
Last but not least,
mari ngomongin packagingnya. Lanka argan oil dikemas dalam botol kaca gelap
dengan tutup pipet dan disertai boks. Desain visualnya cantik dengan pattern yang terasa ambience middle eastnya. Keterangan yang dicetak di kemasan juga
cukup informatif.
Yang
agak disayangkan, tutup si Lanka Argan Oil kurang rapat. Kalau diletakkan di posisi horizontal, akan terasa ada
rembesan produk di sekitar leher botol. Selain itu, pipetnya kurang oke. Oilnya
seringkali netes sebelum saya teteskan. Buat saya kemasan Lanka Argan Oil
kurang travel friendly.
Ada
yang suka pakai argan oil juga? Share
dong pengalaman kalian!
Kiss
kiss.
Lanka Argan Oil : Website | Instagram
belum pernah pake argan oil.. dn aku baru tau lanka punya sertifikat ecocert sama USDA juga.. kereeeen
ReplyDeletePengen make...tp cari tau dulu..jadi..bgus g sich buat wajah saya yang berjerawat.trimaksih
ReplyDelete