Tidak terasa sudah
menginjak hari ke 12 puasa ramadhan, sudah 12 malam juga melakukan shalat
tarawih. Alhamdulillah sekali semuanya lancar. Semoga moms di rumah juga lancar
semua ya, ibadahnya.
Ramadhan kali ini pertama
kalinya saya bisa tarawih berjamaah lagi sejak punya Uprin. Tahun ini Uprin
sudah dua setengah tahun, sudah mulai mengerti etika, sudah bisa diajari. Jadi
saya memberanikan diri mengajak Uprin tarawih berjamaah di mushalla. Surprisingly, Uprin anteng selama
shalat, tidak membuat suara-suara gaduh, dan tidak merengek. Dari tarawih
pertama, Uprin cuma absen satu kali!
Padahal saya sudah takut duluan kalau Uprin bakal rewel sehingga mengganggu jama’ah yang lain. Ternyata ketakutan saya tidak terbukti. Alih-alih mogok tidak mau pergi tarawih, Uprin malah yang paling semangat diajak ke mushalla. Setiap mendengar adzan Isya, dia langsung buru-buru memakai sandal lalu keluar rumah. Kalau saya belum juga menyusul keluar, dia akan memanggil saya keras-keras, “mama, ayo jama’ah !” dengan suara batitanya. Sampai di mushalla pun, Uprin menuruti setiap instruksi saya. Dia akan berdiri atau duduk saja di sajadah yang sama dengan saya, kadang bertanya ini-itu namun tidak sampai berisik. Selama shalat, Uprin diam saja di sebelah saya atau mengikuti gerakan shalat sekenanya, tidak berlari kesana kemari. Beberapa kali dia pernah minta pulang, tapi ketika saya jawab shalat belum selesai dia menurut dan duduk anteng lagi.
Padahal saya sudah takut duluan kalau Uprin bakal rewel sehingga mengganggu jama’ah yang lain. Ternyata ketakutan saya tidak terbukti. Alih-alih mogok tidak mau pergi tarawih, Uprin malah yang paling semangat diajak ke mushalla. Setiap mendengar adzan Isya, dia langsung buru-buru memakai sandal lalu keluar rumah. Kalau saya belum juga menyusul keluar, dia akan memanggil saya keras-keras, “mama, ayo jama’ah !” dengan suara batitanya. Sampai di mushalla pun, Uprin menuruti setiap instruksi saya. Dia akan berdiri atau duduk saja di sajadah yang sama dengan saya, kadang bertanya ini-itu namun tidak sampai berisik. Selama shalat, Uprin diam saja di sebelah saya atau mengikuti gerakan shalat sekenanya, tidak berlari kesana kemari. Beberapa kali dia pernah minta pulang, tapi ketika saya jawab shalat belum selesai dia menurut dan duduk anteng lagi.
Well,
mengajak si kecil tarawih banyakmanfaatnya lho moms. Selain memperkenalkan
agama sejak dini, juga melatih anak bersosialisasi dan beretika. Si kecil akan
mengerti bagaimana adab ketika shalat, mengenal kerukunan antar sesama melalui
tradisi salam-salaman setelah shalat, dan lain sebagainya. Selain itu shalat
tarawih kan hanya ada selama ramadhan, rasanya akan sayang jika dilewatkan.
Namun bagi sebagian ibu baru yang punya batita seringkali ragu untuk mengajak
si kecil tarawih berjamaah. Takut si kecil rewel atau takut repot. Sementara
tidak ada orang lain yang cukup dipercaya menjaga si kecil selama moms pergi
tarawih. Saya punya beberapa tips mengajak si kecil tarawih berjamaah, siapa
tahu berguna ya moms. Ini saya rangkum berdasarkan pengalaman sendiri.
1.
Pastikan si kecil
kenyang dan nyaman
Selama ramadhan, Uprin
selalu ikut makan ketika saya berbuka. Mulai dari takjil, makan besar, hingga
desert Uprin selalu ikutan. Sehingga pada waktu tarawih dia sudah kenyang.
Kalau perut kenyang, anak pasti riang sehingga moms bisa beribadah dengan
tenang.
Selain itu sebelum
berangkat tarawih saya selalu memastikan diaper Uprin masih kering untuk
menghindari bau pipis yang kadang menyengat, juga supaya Uprin tetap nyaman.
Nggak lucu ‘kan kalau sedang di masjid tercium bau pipis yang sumbernya dari
anak sendiri ? Belum lagi resiko si kecil rewel gara-gara tidak merasa nyaman
akibat diaper.
Pakaikan juga pakaian yang
nyaman untuk si kecil. Kalau mau pakai mukena lebih bagus lagi. Berhubung Uprin
belum punya mukena saya selalu memakaikan jilbab untuknya. Jilbab anak-anak
yang tidak gerah pastinya.
2.
Dengarkan
permintaan si kecil
Bagaimanapun juga, si
kecil masih seorang anak-anak. Walaupun sedang mengenalkan ajaran agama, jangan
pernah mengabaikan keinginannya. Di sela-sela shalat tarawih, kadang Uprin
kegerahan dan minta dikipasi, saya menurutinya. Kadang juga Uprin merajuk minta
dipangku sambil dielus-elus ketika jama’ah lain sedang berdoa. Selama
permintaannya tidak aneh-aneh sih selalu saya kabulkan. Kalau memang si kecil
benar-benar minta pulang, sebaiknya turuti saja. Tidak baik juga kalau memaksa.
3.
Pilih masjid atau
mushalla yang familier
Saya shalat tarawih di
mushalla yang sama setiap harinya. Saya memilih mushalla tersebut selain karena
jaraknya yang hanya sepuluh langkah dari pintu rumah juga karena Uprin sudah
sangat familer dengan mushalla itu. Sebelum ramadhan Uprin sudah sering lewat-lewat
atau bermain-main di sekitarnya. Biasanya anak kecil akan merasa lebih nyaman
bila berada di tempat yang tidak asing baginya.
Bagaimana, moms punya
cerita atau tips menarik seputar ramadhan bersama si kecil? Saya senamng sekali
kalau moms berkenan share di kolom
komentar.
melatih anak tarawih waktu kecil penting ya...
ReplyDeleteramdhan ini baru melatih konsistensi puasa...
wah udah berapa tahun anaknya tuh udah puasa?
Delete