Ingat
‘kan Jun Ji Hyun selalu menggunakan produk Hera di drama The Legend of The Blue
Sea ? Ingat juga ‘kan dokter Kang Mo Yeon touch up
menggunakan cushion dan lipstik
Laneige di lift sebelum bertemu kapten Yoo Si Jin di drama Descendants of The
Sun ? Ingat juga ‘kan bagaimana booming-nya
BB Cream di seluruh penjuru dunia hingga hampir semua brand (bukan hanya brand
Korea) merilis produk sejenis ? Not to
mention bagaimana produk cushion
juga merajalela.
Itu
Korea. Di mana produk kecantikan buatan dalam negeri mendapat tempat spesial di
hati warganya. Ingat tidak bahkan di video Pony Globetrotter episode Paris,
Pony merekomendasikan sebuah masker unik Etude House untuk dibeli para turis
yang datang ke Korea sebagai suvenir ? Saya belum menemukan ada influencer Indonesia yang
merekomendasikan lulur bengkoang sebagai oleh-oleh bagi para turis asing. Influencer/beauty blogger Indonesia yang khusus mengulas produk Korea ada,
tapi saya belum menemukan influencer
yang khusus concern pada produk
lokal.
Why ?
Atau
saya aja ? Kategori #BeautyThings nanti saya lebih concern produk lokal saja ? Lagipula penyumbang views terbesar di
JurnalSaya juga ulasan lipstik lokal.
Bukannya
saya membandingkan orang Korea dengan orang Indonesia ya. Tapi kita bisa banget mencontoh cara orang Korea bangga
terhadap produk lokalnya. Padahal produk buatan Indonesia nggak kalah dari produk buatan luar negeri.
Produk Lokal Terjangkau
Coba
saja bandingkan. Palet eyeshadow lokal yang bagus harganya paling mahal dua
ratus ribuan. Lah palet eyeshadow luar negeri ? Sampai sejutaan itu yang high end
yang cantik banget warnanya.
Lipstik
juga nggak kalah. Lip cream buatan Indonesia kurang dari
seratus ribu sudah dapat yang pigmented,
long lasting, dan nyaman dipakai. Lip cream luar negeri ? Ada tuh yang
seperti cat tembok.
Apa
lagi ? Brow pomade ? Punya brand
lokal ada, bagus, dan terjangkau. Punya brand luar mahal ‘kan ?
Kuteks
? Sudah baca tulisan saya sebelum ini ? Saya punya rekomendasi kuteks peel off
yang muslimah-friendly, harganya
murah, dari brand lokal. Nail polish dari
buatan luar negeri tidak ada yang harga belinya Rp 26.000,-.
Baca : Face 2 Face Peel Off Nail Polish
Brush set
lokal seratus ribuan lebih sedikit sudah bagus, ketahuan bulunya sintetis. Brush set buatan luar negeri dengan
harga sama, biasanya unbranded atau
malah KW. Tanpa keterangan terbuat dari bulu apa. Syukur kalau dapat bulu
sintetis yang kualitasnya lumayan, lah kalau terbuat dari bulu binatang najis ?
Etc
... etc.
Tidak
mungkin saya bandingkan satu per satu produk lokal versus produk luar di sini
kan ?
Memang
sih, masih ada sejumlah kekurangan yang ditemui pada produk lokal. Misalnya, range warna foundation yang kurang variatif (saya belum nemu ada merek lokal
yang punya 49 shade foundation). Atau
isu soal sikap latah (well, ada yang
menghitung ada berapa brand yang merilis produk lip cream baru-baru ini ?). Juga sepercik kekurang-kreatifan (tanya
: kenapa ikut membuat cushion, kenapa
ikut membuat micellar water, kenapa
ikut membuat brow powder ? Jawab :
karena ada demand. Iya lah, ini bisnis).
Tapi
kekurangan-kekurangan di atas masih bisa ditoleransi ‘kan ? Pemilik brand,
influencer, dan masyarakat adalah sebuah ekosistem yang bisa bekerjasama
menjadikan brand lokal tuan rumah di negeri sendiri.
Brand, Influencer, dan Masyarakat
Pemilik
brand bisa membuat produk-produk yang benar-benar bagus kualitasnya, kalau bisa
yang khas Indonesia, kalau bisa lagi yang unik, lalu gandeng para influencer
untuk mengampanyekan produknya. Tentu peran influencer berbeda dengan SPG ya ?
Kemudian
para influencer dengan potensi
masing-masing menginfluence
masyarakat untuk menggunakan produk lokal yang unik, khas Indonesia, dan
berkualitas bagus tadi. Tentu dengan
dasar kejujuran dan kebebasan berpendapat namun sopan ya. Karena kejujuran
inilah kekuatan influencer, yang
membuat masyarakat lebih percaya pada influencer
dibandingkan iklan yang dibuat pemilik brand langsung.
Long story short,
ketika akhirnya masyarakat memilih produk buatan Indonesia, masyarakat tidak
kecewa dengan hasilnya. Lalu melalui referensi mulut ke mulut, produk lokal mendapat
tempat di hati masyarakat Indonesia hingga berjaya di negeri sendiri.
Jika
sudah begitu, alangkah lebih baik lagi jika pemilik brand mengembalikan
kesuksesan kepada masyarakat juga. Through
the CSR (Corporate Social
Responsibility), misalnya. Begitulah simbiosis mutualisme bekerja.
Bule
: “Can I buy a dozen of Lulur
Bengkoang, please ?”
SPG
: “Yes, sure. Why do you buy so many Lulur
Bengkoang, Madame ?”
Bule : “For
my friends, they love Lulur Bengkoang
so much. This is very popular beauty product in my country”.
Eh iya yah.. setuju juga *manggut manggut*
ReplyDeleteHahhahaa
Kemarin abis dari bali kileng2 lalu rutin luluran bengkoang. lumayan :D
Yes, penyumbang viewer terbanyak aku juga lippen lokall!! 🙌🙌
ReplyDeletewww.liamelqha.com
Intinya aku juga tertarik produk luar gara-gara kepincut sama ambassadornya. Wkwkwk. Kayak si cushion laneige dipakai sm song hye kyo, trs produk etude house gara2 iklannya yg bawain krystal f(x). padahal udah tau produk mereka gak bakalan cocok di aku, jd ini yg harus aku salahin modelnya atau aku nya yg gak nahan ngikutin trend. Wkwk.. padahal produk lokal jauh lebih tau kondisi kulitku XD
ReplyDeletedepruttt.com
Oke, percakapan antara SPG dan WNA ngena banget.. Orang luar ajah bisa cinta produk lokal, masa kita sendiri enggak ya kan.
ReplyDeletewww.liamelqha.con
Aku juga kalo bisa jajan merk lokal dulu haha soalnya ini perkembangan merk lokal lagi kencenh bangettt
ReplyDeleteBener banget, saya juga lebih suka pakai lip cream brand lokal karena hasilnya justru lebih nyaman di bibir dan harga terjangkau.
ReplyDeletesetuju bgt sama postingan ini, lippen lokal harganya terjangkau dan kualitasnya ga bisa diremehin :D
ReplyDeletewww.jennitanuwijaya.com
Setuju.. yuk support local product. Produk lokal yg skrg gak kalah kece sama produk luar deh.
ReplyDeleteakpertiwi.com
yup, setujuuu ama artikel ini
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
Lulur bengkoang itu emang paling banyak disenengin ya mbak, sebab sejak kecil kita dikasi tau kalau bengkoang bisa mutihin kulit hehe
ReplyDeleteyup setuju banget sama tulisan ini. Produk lokal seharusnya lebih dibanggakan.
ReplyDeleteanggiputri.com