“Everybody deserves a second chance, and maybe even a third chance, because life is too complicated to get it right the first time.”- Anonim
Bayangkan
kalau nggak lulus pas ujian, lantas nggak boleh ngulang. Pilihan apa yang
dipunya ? Antara di-DO atau mengundurkan diri, lalu pindah sekolah. Start over again. Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk memulai
dari awal ?
Iya
kan ? Nggak adil banget kalau kita nggak diberi kesempatan kedua. Setiap orang
kan bisa salah. Kalau langsung diblacklist pas pertama kali salah kasihan dong.
Kita nggak tau alasan apa dibalik kesalahan pada kesempatan pertama. Lagi pula,
biasanya kita lebih banyak benernya di second
chance, jadi lebih baik. Karena berkaca dari kesalahan sebelumnya.
Kesempatan
kedua memang bisa membuat kita melakukannya lebih baik, tapi bukan berarti
lebih mudah. Sulit untuk meminta maaf, sulit juga meyakinkan kalau kita akan
berhati-hati supaya nggak mengulang kesalahan yang sama.
Intinya,
saya perlu kesempatan kedua, kamu juga, mereka juga.
Barang-barang
kita juga.
Ingat
nggak gimana kita excitednya saat
pertama kali menerima sesuatu ? Entah itu sesuatu yang kita beli sendiri atau
hadiah. Lama-lama perasaan excited
hilang. Kalau benda itu berguna akan kita pakai, kalau nggak berguna kita
biarkan berdebu di pojokan. Padahal benda itu nggak salah apa-apa. Jangan
salah, benda-benda itu juga punya perasaan. Dianggurin di pojokan sendirian
sakit loh. Mending dikumpulin lalu diberi kesempatan kedua : dipertemukan
dengan pemilik baru.
Baca : Unboxing Sensatia Botanicals
Kenapa Preloved ?
Kemarin
saya beres-beres rak dan lemari, decluttering ceritanya. Banyak make up dan
skincare yang udah waktunya dibuang. Tapi banyak juga yang layak diberikan
kesempatan kedua. Ada Expert Face Brush-nya Real Technique yang saya punya
dobel, beli karena laper mata dan sampai sekarang belum jadi dipakai. Ada peel
off mask Zoya yang baru saya buka tapi nggak jadi saya pakai karena ternyata
ada wanginya. Ada beberapa pensil alis warna coklat yang nganggur senganggur-nganggurnya
karena saya emang nggak suka pakai pensil alis. Ada lip balm yang masih baru
banget karena lip balm saya belum ada yang habis. Ada novel yang saya beli
karena covernya bagus, tapi ternyata saya baca sedikit ceritanya terlalu ABG.
Barang-barang
itu saya anggurin sekian bulan. Kasihan. Jadi saya sale aja. Siapa tau ada orang lain yang mau mengadopsi dan memakai
mereka sebagaimana seharusnya.
Memang
sih, kadang ada yang sungkan ya beli make
up preloved ? Padahal nggak apa-apa banget loh. Asal tau kondisinya dan
sellernya terpercaya, dan kita teliti, kita bisa dapat make up yang kita pengen
dengan harga lebih miring. Cari seller yang punya reputasi, bandingkan sana
sini. Pintar-pintar cari best deals
aja sih sebenarnya.
Baca : Unboxing Poppy Dharsono Cosmetics
Kenapa Carousell ?
FYI,
saya jual barang-barang tadi di
Carousell. Boleh buka http://www.carousell.com/phirlyv
. Gampang banget sih jualan di situ. Tinggal download aplikasinya di https://id.carousell.com/app atau
search aja di Play Store buat yang pakai Android, atau di App Store buat yang
pakai iOS. Setelah download, bikin akun, lengkapi profil dan unggah foto make
up yang mau disale.
Saya
baru tau kalau di Carousell ada fitur edit foto sebelum diunggah, jadi lebih
praktis sih nggak perlu edit foto di aplikasi lain. Literally capture langsung upload. Jualannya juga gampang banget.
Yang penting keterangannya dilengkapi detail supaya calon pembeli tau. Baru
saya upload sebentar udah ada yang nawar. Nawar beneran yang kayak di pasar
tradisional. Kalau calon buyer nawarnya sesuai tinggal klik terima tawaran.
Kalau si calon buyer nawarnya kebangetan tap
aja tolak tawaran. Tawar-menawar nggak pernah semudah ini.
Yang
saya suka lagi Carousell ini aplikasinya nggak berat, kategorinya banyak banget
juga. Dari sepatu sampai kamera ada. Mau cari seller lokal atau seluruh
Indonesia bisa, ada fitur radius pencarian kok.
Ada
yang punya pengalaman jual beli preloved di Carousell juga ? Share dong
pengalaman kamu !
Kiss kiss
(ADV)
Belum pernah pakai aplikasinya di hp. Tapi kalau lihat2 barang, pernah dan tergoda dengan harganya yang murmer.
ReplyDelete