Muka
: triple cleansing tanpa SLS, 7 skin method tanpa alkohol, serum,
moisturizer, sheet mask per dua hari,
eksfoliasi per tiga hari. Badan : pakai sabun aja pas mandi, scrubbing kalau ingat, body lotion kalau sempat. Dan tetep aja
mulusan kulit badan. Ada yang gitu juga? Tos dulu deh.
Baca : Skincare Routine
Saya
enggak mengada-ada loh. Kalau dibandingkan, kulit tangan bagian atas dan paha
jauh lebih alus dan lebih cerah dibanding kulit muka. Well, hampir seluruh permukaan kulit badan saya lebih halus dan
cerah sih dari pada kulit wajah. Kecuali stretch mark di perut dan belang
gosong akibat terbakar matahari di punggung kaki ya.
Kenapa
bisa gitu? Satu, karena kulit badan enggak terpapar sinar UV dan radikal bebas,
enggak oily juga. Dua, karena
sebulanan ini saya lagi rajin pakai rangkaian body care Laurent, yang terbuat
dari susu kambing. Eh, alasan kedua itu emang ngaruh beneran? Baca aja deh
sampai kelar.
Kalau
kalian googling manfaat susu kambing
untuk kulit, hasilnya banyak banget. Susu kambing mengandung AHA dalam bentuk
lactic acid yang berperan sebagai exfoliant untuk mengangkat sel-sel kulit
mati. Di dalam susu kambing juga terdapat antioksidan yang mampu melindungi
kulit dari radikal bebas.
Jadi,
rangkaian body care Laurent apa saja
sih yang saya pakai dan mengandung segala manfaat goat milk tadi?
But wait.
Ada yang belum familiar dengan brand Laurent? Saya tadinya juga loh. Baru tahu
ada brand body care lokal ini pas
acara gathering Beautiesquad di Jogja kemarin. Yup! Laurent ini brand lokal. Parent brand-nya Sekawan sudah berdiri
sejak tahun 1986 which is, mama-papa
saya mungkin belum ketemu. Produk-produk Laurent ternyata bukan cuma body care,
tapi ada juga skincare dan hair care. Menarik.
Oh,
saya mau nulis review body care-nya Laurent ya?
Laurent Body Scrub Goat’s Milk (Rp.
29.900.-/200 gr)
Produk
perawatan kulit dengan susu kambing dari Laurent yang pertama adalah body
scrub. Atau istilah tradisionalnya lulur. Namanya lulur ya bentukannya seperti
kebanyakan lulur. Kemasan mangkuk plastik ala lulur lokal. Tekstur creamy,
whippy, bertabur butiran scrub. Meninggalkan kesan kulit super soft yet supple
setelah dibilas.
Sayang
banget, scrub yang dipakai Laurent adalah microbeads
alias scrub plastik. Lihat ada polyethylene di ingredients list? Itulah
nama lain dari microbeads. Jelas,
scrubnya kecil-kecil enggak tajam, ukuran dan level kasarnya pas untuk kulit
badan. Nyaman dipakai, enggak berbahaya untuk kulit kita. Tapi kasihan bumi
kita, kasihan ikan-ikan di laut.
PE
(polyethylene) itu setelah kita bilas enggak hancur. Dia ikut mengalir ke
selokan, melewati sungai, hingga bermuara di laut. Dan belum terurai juga. Di
laut si PE kemakan deh sama ikan. Kelanjutannya? Silakan googling.
Padahal
body scrub Laurent ini enak banget loh dipakai. Beneran bikin kulit halus dan
kelihatan lebih cerah (well, meskipun
enggak mempan ngembaliin punggung kaki saya yang gosong sih). Wanginya soft, jenis wangi yang enggak noticable tapi enggak gengges. Yang
bikin saya kurang suka hanya penggunaan PE sebagai scubnya.
Baca : Review Rangkaian EVT Body Care
Laurent Goat Milk Shower Gel (Rp.
21.900,-/250 ml)
Mari
move on ke review Laurent shower gel.
Saya suka model kemasan shower gel begini. Botol plastik dengan bukaan serupa shampoo cap. Sejauh ini saya paling suka
packaging produk toiletries yang bentuk bukaannya begini. Gampang dibuka meskipun
tangan dalam keadaan basah. Gampang juga nuang produknya.
Sabun
mandi dari susu kambing ini diberi nama shower gel. Rada bingung sih, karena
sediaannya enggak serupa gel. Lebih mirip lotion malah. Ya selumrahnya sabun
mandi cair. Kalau dibusakan menggunakan net (di dalam set body care Laurent
sudah disertai net dan pouch waterproof,
btw), busanya banyak. Dan kabar baik,
sabun mandi Laurent ini bebas sulfat. Surfaktannya bukan SLS melainkan disodium
cocoyl glutamate dan lauryl glucoside yang berasal dari fermentasi gula dan coconut
oil.
Baca : Shampo dan Conditioner dari Perfect Beauty
Shower
gel Laurent ini wanginya lembut, mild,
seperti wangi sabun sih. Bukan aroma favorit saya tapi lumayan lah enggak norak
wanginya. Banyak yang bilang aromanya tahan hingga empat jam setelah mandi,
tapi saya enggak notice.
Over all,
shower gel goat milk Laurent oke. Kulit enggak jadi kesat setelah mandi, enggak
terasa kering, tapi enggak cukup lembap kalau enggak pakai lotion setelahnya.
Baca : Natural Oat Soap dari Shylas Factory
Laurent Silkening Body Lotion (Rp.
10.900,-/100 ml)
Produk
terakhir dari rangkaian body care Laurent yang mengandung susu kambing adalah
body lotion. Nama lengkapnya Laurent Silkening Body Lotion, klaimnya sih selain
goat milk juga ada kandungan silk hydrolized serta UV filter.
Baca : Review Senka Perfect Whip
Dari
segi packaging, kemasan kecilnya yang
bervolume 100 ml cukup praktis dibawa-bawa karena botolnya pipih tipis dan
bukaannya ala shampoo cap. Praktis.
Desain visual kemasannya kurang atraktif sih, kelihatan oldschool tapi sama sekali bukan masalah.
Beralih
ke isi produknya, body lotion Laurent memiliki tekstur kental whippy berwarna putih, mudah diratakan. Akan
ada kesan kulit sedikit lebih cerah sesaat setelah body lotion diaplikasikan.
Cuma sedikit kok, enggak akan kelihatan norak seperti testimoni before after
body lotion abal. *eh
Lotion
Laurent cepat meresap, enggak terasa greasy
meski di cuaca gerah. Enggak terasa licin kalau disiram air. Wanginya senada
dengan shower gel dan body scrubnya. Soft,
enggak bikin pusing.
Apakah
si body lotion Laurent ini beneran bikin kulit lebih cerah? Mengingat ada
niacinamide di urutan ketiga ingredients
listnya, seharusnya sih beneran.
Ada
yang pernah pakai rangkaian body care dari Laurent juga? Share dong cerita
kalian!
Kiss kiss
Laurent : Website | Instagram | Facebook Page
No comments
Halo, terimakasih sudah mampir di JurnalSaya. Satu komentar Anda sangat berarti bagi saya.
Semua komentar dimoderasi ya. Komentar yang berisi pesan pribadi akan saya anggap spam.
Oiya, tolong jangan tinggalkan link hidup di badan komentar. Kisskiss