Sejak awal Agustus kemarin, saya rutin memakai brightening cream tiap malam. Brightening cream ini keluaran merek Avoskin, itu loh brand lokal asal Yogyakarta yang PHTE-nya digadang-gadang sebagai
pelopor essence dari brand asli Indonesia. Avoskin Ultra Brightening
Cream ini baru dirilis awal Agustus kemarin. Saya dan anak-anak Beautiesquad
menjadi beberapa orang yang beruntung bisa mencoba produk ini sejak belum
diluncurkan ke pasaran.
Baca : Review Avoskin PHTE
Details
Avoskin menghighlight
kandungan Alpha Arbutin 2% di dalamnya menjadikan brightening creamnya
bermanfaat membantu melawan tampilan kulit kusam, bintik hitam, dan
hiperpigmentasi, sekaligus meningkatkan kecerahan kulit. Sounds promising ya,
untuk pemilik kulit sarat flaws?
Nama yang tertulis di kemasannya Avoskin Créme Ultra
Éclairante/Ultra Brightening Cream. Packagingnya terkesan clean dan modern berupa pot kaca kecil dengan stiker minimal.
Boksnya berwarna pink lembut yang disertai dudukan untuk pot di dalamnya.
Informasi penting dicetak dengan jelas di permukaan box.
Sayang banget, nampaknya Avoskin perlu mengupgrade tutup pot Avoskin UBC.
Masalahnya, tutup ini ringkih. Punya saya sudah retak-retak padahal enggak
pernah jatuh.
Ngomong-ngomong, Avoskin UBC ini dikemas dalam volume
10 gr saja, jadi jangan heran kalau produknya enggak sebesar night cream kebanyakan melainkan
seukuran eye cream. Tapi walaupun
mini, produk terbaru Avoskin ini belum habis meski sudah saya pakai selama tiga
minggu berturut-turut. Harganya Rp. 139.000,- di official shop Avoskin di Tokopedia.
Kabar baik bagi kita, Avoskin memberikan pernyataan
bahwa produk-produknya cruelty free,
a.k.a enggak diuji coba pada hewan.
Baca : Rangkaian Clarity Skincare dari LavineCosmetics
Formula
Ingredients: Aqua, Alpha Arbutin, Peg-12
Dimethicone, Ethylhexyl Olivate, Peg-4 Olivate, Tocopherol,
Phytosteryl/Octyldodecyl Lauroyl Glutamate, Acrylates/Acrylamide Copolymer,
Mineral Oil, DMDM Hydantoin, Triethanolamine, Fragrance (Parfum) Components and
Finished Fragrances, Polysorbate 85, Retinol.
Key ingredients di sini adalah Alpha Arbutin 2%,
Vitamin E, dan Vitamin A.
Alpha Arbutin merupakan derivative dari tanaman Bearberry (Arctostaphylos Uva-Ursi). Sebagai brightening agent, Alpha Arbutin bekerja dengan cara mencegah
produksi melanin namun tanpa efek samping negatif jika digunakan tanpa
berlebihan. Alpha Arbutin efektif bekerja pada persentase 2% pada kulit dengan
noda hitam moderate. Untuk kondisi
kulit dengan hiperpigmentasi yang lebih serius dapat memperbanyak konsentrasi Alpha
Arbutin hingga 4% dengan pengawasan profesional.
Baca : Rangkaian Brightening Skincare dari CallistaSkin Expert
Vitamin A atau retinol dikenal bagus untuk mencerahkan
kulit sekaligus anti aging. Retinol
bekerja menstimulasi produksi kolagen dan mempercepat proses regenerasi kulit.
Dan memang benar sebagian jenis kulit bereaksi negatif terhadap retinol. Pada
dasarnya retinol memang memiliki efek samping membuat kulit kering, efek peeling, serta menjadikan kulit lebih
sensitif terhadap sinar UV. Itu sebabnya Avoskin Ultra Brightening Cream
disarankan untuk dipakai di malam hari saja.
Itu sebabnya pemakaian retinol harus dibarengi dengan ingredients yang bersifat moisturizing dan skin soothing. Vitamin E, fatty
acids, serta hydrator penting
untuk diaplikasikan bersama retinol.
Ah iya, saya barusan baca kalau retinol itu mudah
teroksidasi jika terkena sinar matahari dan paparan udara. Sepertinya kita
punya jawaban kenapa Avoskin UBC ini kemasannya mini. Supaya cepat habis enggak
teroksidasi sehingga manfaatnya tetap terjaga sampai tetes terakhir.
Beberapa ingredients
yang saya waspadai ada fragrance, mineral oil, dan DMDM Hydantoin.
Fragrance atau parfum sebenarnya lumrah
ditemukan dalam berbagai produk kosmetik. Kulit saya yang sekarang sudah
berangsur normal pun jarang menemui masalah karena kandungan parfum. Saya hanya
kurang suka karena fungsinya enggak esensial.
Sementara mineral oil, saya pernah enggak cocok.
Pernah ada suatu masa ketika kulit saya yang sedang bruntusan dan muncul cystic acne memburuk karena mineral oil. Sejak itu saya praktis mengindari ingredients ini.
Mengenai DMDM Hydantoin, ini fungsinya sebagai
pengawet. Avoskin memang menyebutkan produk UBC-nya ini paraben free. Itu bukan berarti produk Avoskin
bebas pengawet. Malah bahaya kalau kosmetik enggak ada pengawetnya. Nah, si Avoskin
menggunakan DMDM Hydantoin ini sebagai pengganti paraben.
Dari sekilas yang saya baca, DMDM Hydantoin ini adalah
formalin. DMDM Hydantoin memiliki reputasi buruk dapat menyebabkan iritasi dan
alergi pada sebagian jenis kulit.
Saya sendiri pernah menggunakan skincare dengan pengawet
DMDM Hydantoin. Waktu itu kulit saya sedang dalam fase rewel dan si skincare
tersebut sukses membuat kulit saya breakout.
Performa
Pertama, saya suka tekstur krimnya yang sewarna
gading, lightweight, enggak terlalu
wangi, dan cepat meresap. Sama sekali enggak terasa greasy ataupun lengket saat dipakai.
Kedua, saya merasa Avoskin UBC ini kurang melembapkan
kulit saya. Ya memang targetnya mencerahkan sih, bukan melembapkan. Tapi karena
dianjurkan untuk dipakai di malam hari saja, saya jadi mengira Avoskin Ultra
Brightening Cream ini juga sekaligus melembapkan. Biasanya krim yang dipakai
malam hari lebih rich.
Tips saya sih, selalu gunakan hydrating toner atau
lotion berlayer-layer sebelum ditimpa brightening
cream ini. Kadang juga saya gunakan face oil pada step skincare terakhir
setelah Avoskin UBC. Kulit saya jadi kelihatan lebih glowing pagi hari esoknya.
Baca : Review Lanka Argan Oil
FYI, setiap bangun pagi saya merasa kulit saya
kelihatan lebih cerah seperti tone
wajah saya naik satu tingkat. Tapi sepertinya efek plasebo karena adonan
foundation saya enggak berubah.
Ketiga, mengenai hasilnya. Kondisi kulit saya saat
mulai memakai Avoskin Ultra Brightening Cream sedang tanpa masalah. Sebum seimbang,
enggak ada jerawat meradang, whiteheads,
maupun cyst acne. Hanya ada bekas breakout di sana sini. Bekasnya berupa
flek kecoklatan yang mulai memudar karena skincare saya sebelumnya.
Baca: Review Lacoco Hydrating Divine Essence
Setelah menggunakan Avoskin Ultra Brightening Cream
selama 3 minggu, flek kecoklatan di wajah saya makin memudar. Di area pipi
kanan bawah bahkan sudah hampir lenyap. Sementara noda yang lebih gelap memudar
sedikit. Kulit wajah saya enggak kelihatan lebih cerah sih, cuma enggak kusam.
Kiri: sebelum | Kanan: setelah pemakaian 2 minggu |
Oh iya, sekitar semingguan yang lalu saya sempat
jerawatan karena PMS. Saya tetap pakai brightening
cream Avoskin ini seperti biasa. Saya notice
jerawat jadi lebih cepat kempes dan bekasnya enggak segelap biasanya.
Satu lagi, selama memakai produk baru Avoskin ini
ternyata enggak muncul tanda-tanda iritasi seperti yang saya waspadai
sebelumnya, mengingat si mineral oil dan DMDM Hydantoin. Mungkin karena kondisi
kulit saya yang sedang optimal juga.
Menurut saya, Avoskin Créme Ultra Éclairante ini layak dicoba kalau kalian
punya masalah bekas jerawat. Bekasnya saja ya. Karena krim ini bukan pencegah jerawat,
jadi enggak akan optimal manfaatnya untuk kulit yang sedang berjerawat. Tapi saran
saya, kalian perlu menggunakan moisturizer
lain yang beneran moisturizer di step
skincare routine setelah Avoskin UBC.
Dan jangan lupa patch
test sebelum mengaplikasikan di kulit muka.
Avoskin : Instagram | Website | Tokopedia
No comments
Halo, terimakasih sudah mampir di JurnalSaya. Satu komentar Anda sangat berarti bagi saya.
Semua komentar dimoderasi ya. Komentar yang berisi pesan pribadi akan saya anggap spam.
Oiya, tolong jangan tinggalkan link hidup di badan komentar. Kisskiss