MACAM-MACAM MASKER, KAPAN PAKAI YANG MANA?

No comments

 


Sudah menjadi rahasia umum lah ya, perkembangan beauty industry sekarang yang  pesat sekali. Terutama brand lokal dan K-beauty yang memang menarik sekali diikuti. Seru sih. Brand-nya jadi makin banyak, produknya makin macem-macem.

Salah satu produk yang berkembang jadi beraneka ragam ada masker. Dulu saya cuma ngerti ada masker bubuk dan masker krim. Dua-duanya wash off. Fungsinya cenderung menyerap segala sesuatu yang nempel di kulit sekaligus membersihkan.

Sekarang, paling nggak ada 4 jenis masker: wash off mask, peel off mask, sleeping mask, dan sheet mask. Basically, masker wajah hanya ada 2 jenis sih: yang perlu dibilas dan yang leave-on.

Sama seperti produk skincare lain (kecuali sunscreen) yang nggak ada aturan baku penamannya, masker pun begitu. Bebas aja brand mau kasih nama ke produknya. Tahu dong gimana membingungkannya istilah essence, serum, booster, ampoule yang populer karena 10 Step Skincare Routine beberapa waktu lalu? Tiap brand mendefinisikannya berbeda. Padahal sama aja tuh, fungsi kan tergantung ingredients dan formula, bukan nama.

Baca: Prinsip Minimalist Beauty

Kembali ke macam-macam masker. Sebenarnya kamu butuh masker apa aja sih? Apa harus dibeli semua supaya bisa glow up kayak anak-anak Twitter?

Sebelum memutuskan, mari ngerti dulu karakteristik masing-masing masker wajah. Tentu tulisan ini nggak absolut benar ya. Kalau ada yang perlu didiskusikan, komen aja di bawah.

Masker Wash Off

Sesuai namanya, ini jenis masker yang harus dibilas begitu usai. Usainya berapa lama? Beda-beda, tergantung maskernya dan kondisi kulitmu. Sediaan masker wash off bisa berbentuk krim, gel, losion, pasta, atau powder yang perlu dibuat adonan dicampur cairan.

Pada umumnya masker wash off fungsinya membersihkan. Tapi sekarang banyak juga masker wash off yang bekerja sebagai hydrator dan betulan melembapkan kulit.

Rekomendasi masker wash off harga affordable: si klasik Viva Bengkoang, The Body Heart Oat & Lemon, Althea Real Fresh Skin Detoxer Rose, Sensatia Botanicals, Acne Clarifying Charcoal Mask.

Pakainya kapan? Tergantung maskernya dan kondisi kulitmu. Kalau sifatnya membersihkan atau detoks, seminggu dua kali cukup. Terlalu sering bisa mengiritasi kulit.

Baca: The Body Heart Oat & Lemon Mask

Masker Peel Off

Sesuai namanya, masker peel off diformulasikan agar dapat di-peel (dikelupas) setelah digunakan. Harusnya sih fitur dapat dikelupas ini bikin ritual maskeran lebih praktis karena nggak perlu bilas. Tapi masker peel off yang saya coba tetap butuh dibilas karena nggak bisa mengelupas sempurna tuntas.

Masker peel off ada yang mirip karet elastis (biasanya sakit banget pas dikeletek) dan ada yang sejenis modelling mask (lebih tebal, nggak menyakiti kulit).  Fungsi masker peel off beragam juga, sesuai kandungannya.

Pakainya kapan? Saya seminggu sekali aja. Bebas sih, pas merasa butuh aja.

Rekomendasi produk peel off mask: belum ada. Masker peel off yang pernah saya coba baru dari Haple dan Zoya, dan so-so aja performanya.

Sleeping Mask

Sesuai namanya lagi, sleeping mask digunakan saat tidur. Fungsinya untuk mengunci kelembapan kulit. Produk sleeping mask umumnya berupa krim, tapi ada juga brand yang bikin dalam bentuk gel.

Kalau dilihat dari cara pakai, rupa produk, dan komposisi, sejujurnya sleeping mask sama dengan moisturizer. No debat. Ada yang bilang sleeping mask itu lebih rich dan lebih melembapkan dibanding moisturizer. Nggak jaminan sih. Nggak ada aturan juga sleeping mask harus gimana dan moisturizer harus gimana. Kembali ke rule di atas tadi: suka-suka brand mau menamai produknya apa.

Kapan pakainya? Di step terakhir rutinitas skincare malam. Tapi dipakai di pagi hari juga nggak dosa.

Rekomendasi sleeping mask: Clinelle HydraCalm Sleeping Mask.

Baca: Rangkaian Skincare Clinelle Hydra Calm

Sheet Mask

Masih sesuai namanya, sheet mask berbentuk lembaran yang direndam dalam essence dan dikemas per satuan. Eh, sekarang banyak juga sheet mask yang dikemas langsung banyak seperti tisu basah.

Dulu semua sheet mask fungsinya melembapkan. Sekarang lebih bervariasi. Banyak juga sheet mask yang berfungsi mengontrol minyak.

Keunggulan utama sheet mask itu praktis dan bisa digunakan siapa saja tanpa perlu mikir. Yang saya nggak suka dari sheet mask itu sampahnya banyak. Baik plastik kemasannya atau lembaran maskernya. Meskipun sekarang sudah banyak brand yang bikin lembaran masker dari bahan alami yang mudah terdegradasi.

Kapan pakainya? Pas males pakai skincare lengkap, saat travelling, saat staycation, pas lagi nonton drama, pas lagi santai, simply kapan aja pas pengen.

Rekomendasi sheet mask: favorit saya masih maskernya Guardian karena essence-nya cukup dan lembarannya nggak terlalu kegedean. Sheet mask brand Korea tuh enak tapi seringnya saya nemu lembaranya tipis banget dan essence-nya banjir-banjir.

Baca: Review Althea A’Bloom Sheet Mask

Sekarang lagi musim clay mask dan charcoal mask. Itu masuknya jenis masker apa? Beda-beda. Clay umum dipakai sebagai base wash off mask. Tapi peel off mask yang sedang saya gunakan juga berbahan dasar clay. Charcoal sendiri saya paling sering nemu di wash off mask. Selain itu sekarang mulai bermunculan sheet mask denan kandungan charcoal.

Baca: Shylas Factory Clay Mask

Giliran kamu yang cerita dong! Masker favoritmu apa aja?

No comments

Halo, terimakasih sudah mampir di JurnalSaya. Satu komentar Anda sangat berarti bagi saya.
Semua komentar dimoderasi ya. Komentar yang berisi pesan pribadi akan saya anggap spam.
Oiya, tolong jangan tinggalkan link hidup di badan komentar. Kisskiss