Masih
ingat akhir November kemarin saya bikin makeup manusia bermuka dua pakai
produk-produk PAC? Sekarang saya tulis review produk yang saya pakai satu per
satu. Totalnya ada 9 produk: 1 foundation, 1 powder, 1 maskara, 1 eyeshadow
pencil, 1 eyeliner pencil, 2 eyeshadow compact, dan 2 lip cream.
Baca dulu tulisan saya soal makeup manusia bermuka dua : Two-Face Makeup
PAC
adalah akronim dari Professional Artist Cosmetics, lini makeup Martha Tilaar
yang menyasar pada kebutuhan professional makeup. Enggak heran ya kalau brand
image si PAC ini luxury, premium, dan high-end product. Cocok untuk bikin bold and expressive looks
dan stage makeup.
Btw,
PAC ini standarnya international cosmetics loh. Selain di Indonesia, PAC
juga dipasarkan di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Kerennya lagi,
PAC merupakan halal cosmetics. Ya sekarang kan semua kudu ada halalnya. Jilbab
sama kulkas aja mesti dihalalin. *eh! Enggak ngerti biar apa.
Produk
pertama, sekaligus yang paling saya suka
adalah PAC liquid foundation. Packagingnya biasa aja, botol akrilik pakai pump.
Teksturnya creamy tapi pas dipakai enggak terasa berat. Foundation lokal
ini punya extra coverage (medium to full coverage) yang
bisa meng-cover dosa-dosa di wajah saya. Saya enggak perlu pakai concealer
untuk nambahin coverage.
Finishnya
matte, bahkan tanpa dilapisi powder. Tapi saya tetap set pakai powder sih
biasanya. Ajaibnya, di kulit wajah saya no cracky dari pagi sampai
malam. Di kulit kering mungkin akan berbeda hasilnya.
Baca: Review Inez Lustrous Liquid Foundation
Oil
controlnya gimana? Di muka saya
enggak ada masalah. Saya biasa pakai foundation PAC ini untuk sehari-hari. Pakai
dari jam 8 pagi, sampai jam 6 sore masih on. Ya, di area sekitar hidung
kelihatan mengilap sih meskipun masih sangat bisa ditolelir.
Oh
iya, PAC Liquid Foundation ini memiliki 4 shades: 01, 02, 03, dan 04. Punya saya
no 03. Warnanya pas banget dengan skin tone saya. Makanya saya suka. Hasilnya flawless
dan seperti second skin. Eh, saya udah bilang belum kalau foundation ini
silicon-based? Jadi ada efek ngeblurin
pori-pori juga. Ala-ala ultra HD makeup gitu lah, kalau dizoom (dilihat dari
dekat) tetap kelihatan bagus.
Foundation
PAC ini bisa diaplikasikan menggunakan jari, sponge, atau brush. Saya lebih
suka pakai foundation brush yang bentuknya bukan paddle. Pernah coba
pakai sponge blender tapi coveragenya jadi kurang.
PAC
Loose Powder
Produk
PAC kedua tapi saya kurang suka adalah loose powder. Sejujurnya secara tekstur
dan coverage, powder ini sesuai kebutuhan saya. Coverage full, partikel halus,
bisa nutup pori-pori. Cocok untuk heavy makeup. Sayangnya, warnanya terlalu
oranye.
Punya
saya shade no 03, btw. Sementara PAC Loose Powder terdiri dari 4 shades. Saya yakin
salah satu shadenya ada yang cocok buat saya. Tapi belum ngecek juga sih.
Hampir
lupa bilang, packaging si loose powder ini menarik. Bentuknya kotak mirip ring
box, ketika dibuka terlihat ada separator berlubang untuk wadah puff. Sayangnya,
separatornya kurang rapet. Jadi, jangan kaget kalau nemu bubuk bedak
berhamburan di sekitar puff.
Nah,
sekarang ngomongin ketahanan. Meskipun coveragenya sebagus itu, tapi loose
powder PAC ini enggak seberapa long lasting. Ya sebenarnya long lasting sih,
kalau pakainya di ruangan ber-AC terus-terusan. Saya pernah coba ngetes pakai
powder PAC untuk panas-panasan di bawah matahari Semarang. Pas saya lap
keringat di dahi, bedaknya kehapus juga dong.
Baca: Review LT Pro Loose Powder in Mauve
PAC
Eyeshadow Pencil in Glamour Black
Lanjut
ke produk ketiga. Namanya eyeshadow pencil. PAC Eyeshadow Pencil ini tersedia dalam
8 pilihan warna. Saya punya satu, warna Glamour Black. Eyeshadow pencil ini
memiliki 2 sisi: warna hitam dan warna copper yang cantik banget. Eyeshadow pencil
ini bisa dipakai single use sebagai eyeshadow atau dijadikan base untuk
eyeshadow powder agar makin tercipta intense makeup.
Saya
suka tekstur si eyeshadow pencil yang creamy dengan pigmented formula. Sekali pulas
warnanya langsung nyata, dan masih bisa dibuild seintens yang saya mau. Dan gampang
banget diblend pakai jari! Saya biasanya pakai yang sisi copper tipis aja di
eyelid, lalu saya tap-tap sampai merata dan warnanya jadi soft champagne
cantik. Kemudian warna hitamnya saya pulas di ujung luar mata sebagai eyeliner.
Enggak bisa dibikin wing atau cat-eye sih, cuma garis ilusi biar mata kelihatan
sedikit lebih panjang.
Apakah
eyeshadow pencil PAC ini waterproof? Yes. Saya pakai wudlu 2-3 kali belum
geser.
Ketahanannya
gimana? Well, PAC Eyeshadow Pencil ini dibuat dengan long lasting
formula. Pokoknya diajak lembur masih aman lah.
Sebagus
itu? Emang enggak ada kurangnya? Ada kok, tetep. Saya enggak suka format pensil
tradisional yang perlu diraut gitu. Repot. Selama pemakaian tiga minggu ini sih
saya belum pernah ngeraut. Jadi belum tahu apakah akan sulit diraut atau
enggak, mengingat teksturnya yang creamy.
PAC
District-X Single Eyeshadow
Produk
PAC berikutnya yang saya coba adalah compact eyeshadow. Yang ini dari seri
District-X, yang dibuat dengan kesan lebih muda dan energetik. PAC District-X
Single Eyeshadow tersedia dalam kemasan refill dengan 10 pilihan warna. Punya saya
warna Ladies Night (cobalt blue) dan V For Violet (ungu).
Warnanya
cantik, cukup pigmented. Saya enggak menemukan masalah saat aplikasi. Hampir enggak
ada fall out dan gampang diblend pakai brush. Dipakai di waterline pun oke,
enggak luntur parah selama lebih dari 9 jam.
Baca: Review Zoya Single Eyeshadow
PAC
Eyeliner White
Selanjutnya
ada pensil eyeliner warna putih. Fungsinya untuk bikin mata kelihatan lebih
lebar. Tips aplikasi dari PAC: gunakan pada waterline dari luar ke dalam
(semakin dalam semakin tipis). Tips dari saya: gunakan kalau perlu. Soalnya untuk
jenis mata seperti punya saya, enggak perlu diberi ilusi lebih lebar udah lebar
dari sananya. Hahaha.
Abaikan.
Notes
dari saya sih, eyeliner PAC ini cukup gentle untuk dipakai di waterline. Enggak
sakit saat aplikasi. Teksturnya creamy tapi enggak terlalu lembek. Bentuknya pensil
yang perlu diraut. Not my favourite. Dan saya emang hampir enggak pernah pakai
eyeliner putih di waterline.
PAC
Mascara
Next,
ada salah satu makeup wajib yang saya enggak pernah absen pakai. PAC Maskara
ini sebenarnya enggak spesial-spesial amat. Spoolienya lurus regular dan baunya
seperti maskara.
Hasilnya?
Ya pokoknya beda dibanding enggak pakai maskara. Saya suka karena maskara PAC
ini waterproof, enggak smudge, dan enggak menggumpal. Selain itu PAC Mascara
juga enggak menjual klaim yang promising wow. Klaimnya cuma bikin bulu mata
kelihatan lebih panjang dan lebih lentik. Seperti selayaknya maskara.
Baca: Review Maskara Tahan Badai
PAC
Satin Lip Cream
Produk
PAC terakhir yang saya coba di sini ada Satin Matte Lip Cream. Kalau enggak
salah inget, ini varian lipstik terbarunya PAC. Saya excited nyobainnya karena
sudah mulai bosan dengan lip cream dan kata “matte”. Nah, si PAC ini datang
dengan kata “satin”.
Lalu,
apakah benar lip cream PAC ini satin finish? Saya dengan senang hati menjawab:
iya. Kelihatan ada kilap di lip cream ini. Kalau biasanya lipstik satin itu terasa
heavy, PAC ini weightless sensation dong. Bibir terasa ringan seperti enggak
pakai lipstik.
PAC
Satin Lip Cream tersedia 7 pilihan warna. Saya punya 2 saja: Misty Chocolate
dan Silk Cherry. Saya suka dua-duanya. Meskipun enggak transferproof apalagi
kissproof, tapi sangat dimengerti kok. Saya enggak masalah untuk touch up
lipstik sehabis makan. Yang penting lipstiknya nyaman dan warnanya pigmented.
Baca: Review Purbasari Lip Cream All Shade
Ada
yang suka pakai produk-produknya PAC juga? Share dong pendapat kalian! Oiya, produk-produk PAC di sini dan yang saya pakai di collab sebelumnya adalah kerjasama antara PAC dan Beautiesquad.
PAC : Instagram | Facebook | Twitter | Website (Belum dicantumkan karena masih under maintenance)
No comments
Halo, terimakasih sudah mampir di JurnalSaya. Satu komentar Anda sangat berarti bagi saya.
Semua komentar dimoderasi ya. Komentar yang berisi pesan pribadi akan saya anggap spam.
Oiya, tolong jangan tinggalkan link hidup di badan komentar. Kisskiss