Jarang-jarang emang ada event beauty di Semarang. Lebih jarang lagi yang skalanya segede
PIA 2018. Apa itu PIA? Akronim dari Purbasari Influencer Academy, PIA ini
semacam short course yang
diselenggarakan oleh brand Purbasari khusus untuk beauty enthushiast yang
pengen jadi influencer. Acaranya
sendiri sudah digelar di berbagai kota besar seperti Bandung, Surabaya, Malang,
dan Jakarta. Surprise sih, Semarang
ada di list.
Baca : Hijup Blogger Gathering di Semarang
Pertama dengar soal PIA di Semarang ini saya excited. Lalu saya dengar cerita dari
beberapa teman Beautiesquad yang ikut PIA di kota masing-masing. Katanya
pesertanya banyak banget. Seratusan lebih. Saya langsung keder aja membayangkan
seberapa capek nantinya (introvert’s problem, langsung kehabisan energi
setelah ketemu banyak orang). Tapi karena dapat undangan as VIP guest, saya iyain
deh. Ternyata acaranya worth-it kok.
Sesi
1: Belajar Duduk
Literally. Sesi pertama emang kita diajarin cara duduk
yang benar. Narasumbernya Anunk Aqeela, itu lho, fesyen designer dari Jogja.
Cara duduk ini bagian dari semacam kelas kepribadian atau cara mempresentasikan
diri di pergaulan sosial. Termasuk cara berdiri, cara berjalan, cara mengambil
pulpen jatuh, juga aturan-aturan berpakaian di berbagai occasion.
Jadi, cara duduk yang benar di forum socializing itu bukan kaki menyilang di
lutut, melainkan duchess slant. Kaya Kate Middleton lah, kedua
kaki rapat dan dimiringkan ke kiri, pergelangan kaki kiri disilangkan ke
belakang tumit kanan, lalu ujung jempol kaki kanan ditarik ke belakang bagian
kanan. Sementara posisi pantat harus pas mengisi permukaan kursi, bahu tegak
lurus, posisi tangan seperti memegang mangkuk di atas lutut. Bingung? Cari
videonya aja.
Beralih ke cara berdiri. Postur tubuh harus
tegap. Tangan dan kaki berada pada posisi garis lurus. Cara berjalan juga
enggak boleh serampangan. Meski enggak perlu jalan zig-zag macam model di catwalk juga.
Kemudian, bagaimana kalau saat berjalan kita
enggak sengaja jatuhin sesuatu, let’s
say, pulpen? Gimana ngambilnya?
Jangan jongkok dan jangan membungkuk. Yang benar adalah menekuk kaki seperti
posisi “bersedia” saat sprint.
Sesi
2: Belajar Makeup & Ngeset Lighting Video
Ini sesi paling saya tunggu. Makeup class bareng mbak Vindy. Purbasari menyediakan cleanser, toner, moisturizer, BB cream, powder, blush on, eyeshadow, eyebrow pencil, eyeliner pen, maskara,
serta lipstik di masing-masing meja peserta. Sayangnya enggak disediakan brush set. Tapi enggan juga sih kalau pakai brush set umum, enggak tahu kapan terakhir kali dicuci. Ew. Untungnya
saya selalu sedia powder brush dan kebetulan kemarin saya bawa foundation brush juga.
Kelas makeup dimulai dengan menghapus makeup,
dilanjutkan memakai moisturizer, lalu
mengaplikasikan complexion. Simpel sih,
saya campur BB cream Purbasari Hydra Series
shade Honey Beige dan Natural. Jadinya
terlalu putih. Kalau pakai shade
Honey Beige saja kelihatan kusam tapi kalau shade
Natural saja kelihatan ashy. Wtf.
Baca : Review BB Cream Purbasari Hydra Matte
Setelah BB cream, saya pakai lipstik metaliknya
Purbasari shade Rubelite sebagai blush on. Padahal lipstiknya matte
cenderung kering. Tipsnya, saya lelehkan dulu lipstick di punggung tangan,
dicampur setetes BB cream, baru ditap-tap ke pipi. Saya pilih memakai blush on gaya nyebrang hidung. Biar gampang
aja.
Sehabis itu baru saya set menggunakan compact powder Purbasari yang warna
hitam kemasan persegi panjang. Saya pernah bikin mini reviewnya di Insta-Story,
dulu sehabis gathering Beautiesquad.
Baca : Beautiesquad 1st Gathering
Step berikutnya enggak spesial sih, cuma maskara,
eyeliiner, alis, lalu lipstik. Eh,
saya enggak pakai maskara sih. Saya pakai fake
lashes dan sengaja enggak saya copot pas sesi bersihin makeup sebelumnya.
Gitu aja? Enggak dong. Saya mendapat tips
pakai eyeliner untuk bikin mata saya yang lebar kelihatan lebih panjang. Bukan cuma
saya yang mendapat tips makeup dari mbak Vindy. Selama makeup class memang mbak
Vindy sambil menjawab petanyaan-pertanyaan dari para peserta seputar makeup.
Oh iya, untuk yang lagi belajar jadi beauty
vlogger, mbak Vindy punya tips ngatur lighting.
Pilih ringlight yang diameternya
panjang tapi bolongnya gede. Yang lebar lampunya pendek gitu. Jadi cahaya bisa
terdistribusi secara merata di permukaan wajah. Nah, kameranya itu nanti
diletakkan di belakang ringlight
dengan lensa sejajar ringlight. Saya enggak
ngerti sih. Bikin video bukan passion
saya.
Sesi
3: Belajar Beauty Fotografi
Sesi terakhir ini pematerinya Natasha
Estelle. Portofolionya bagus banget. Hasil fotonya artistik ala editorial Vogue
gitu. Tapi saya enggak ngerti dia ngomong apa. Yang saya tangkap cuma kata “ngebler”
dan “tajem”. Oke, ini sepertinya saya yang memang belum ngerti cara nyetting
kamera.
Nah, gitu acara PIA Semarang kemarin hari Minggu
di Gets Hotel. Kemarin ada yang nanya sama saya, bedanya undangan VIP dan undangan
biasa apa? Sebetulnya sama aja. Bedanya, yang undangan VIP lunchnya bareng mbak Vindy.
Siapa yang ikutan PIA 2018 juga? Share ceritanya sini!
No comments
Halo, terimakasih sudah mampir di JurnalSaya. Satu komentar Anda sangat berarti bagi saya.
Semua komentar dimoderasi ya. Komentar yang berisi pesan pribadi akan saya anggap spam.
Oiya, tolong jangan tinggalkan link hidup di badan komentar. Kisskiss